Otoritas kota Wuhan di China tengah pada hari Minggu (8/8) waktu setempat menyatakan telah menyelesaikan tes COVID-19 di seluruh kota terhadap lebih dari 11 juta orang penduduknya. Testing massal selama lima hari ini dilakukan setelah kemunculan kembali kasus-kasus infeksi baru, lebih dari setahun setelah virus Corona pertama kali muncul di sana.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (9/8/2021), pejabat senior Wuhan, Li Tao mengatakan pada konferensi pers pada Minggu (8/8) seperti dikutip kantor berita China, Xinhua, tes yang dimulai pada hari Selasa (3/8) lalu, memberikan "cakupan penuh" dari semua penduduk Wuhan, kecuali untuk anak-anak di bawah usia enam tahun dan para siswa yang tengah liburan musim panas.
Sebelumnya pada hari Sabtu (7/8), kota Wuhan telah mencatat 37 kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal dan menemukan 41 Orang Tanpa Gejala (OTG) lokal dalam putaran testing massal terbaru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, pejabat-pejabat Wuhan mengumumkan bahwa tujuh kasus infeksi penularan lokal telah ditemukan di antara pekerja migran di Wuhan. Kasus ini memecahkan rekor selama setahun tanpa kasus domestik setelah pada awal 2020, berhasil memberantas wabah awal dengan lockdown yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Otoritas Wuhan mengatakan mereka dengan cepat memobilisasi lebih dari 28.000 petugas kesehatan di sekitar 2.800 lokasi untuk kampanye testing besar-besaran ini.
China telah berhasil menurunkan kasus domestik menjadi hampir nol setelah virus Corona pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019, memungkinkan ekonomi untuk pulih dan kehidupan sebagian besar kembali normal.
Tetapi wabah baru telah merusak rekor itu, dikarenakan varian Delta yang menyebar cepat mencapai puluhan kota, setelah infeksi di antara petugas kebersihan bandara di Nanjing memicu rantai kasus yang telah dilaporkan di seluruh negeri.
Simak juga video 'Situasi di Wuhan Usai Merebaknya Virus Covid-19 Varian Delta':