93 Persen Corona AS Dipicu Varian Delta, Taiwan Beli Artileri AS Rp 10 T

International Updates

93 Persen Corona AS Dipicu Varian Delta, Taiwan Beli Artileri AS Rp 10 T

ita - detikNews
Kamis, 05 Agu 2021 17:22 WIB
Update Corona Hari Ini: Pecah Rekor Lagi-Persiapan Skenario Terburuk
Foto: Getty Images/loops7
Jakarta -

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC menyatakan virus Corona (COVID-19) varian Delta yang sangat mudah menular, telah memicu sekitar 93,4 persen kasus baru Corona di negara tersebut.

Seperti dilansir Xinhua News Agency dan CNN, Kamis (5/8/2021), angka tersebut mencakup sejumlah sub-turunan Delta, yang semuanya diklasifikasikan sebagai varian mengkhawatirkan. Bersama-sama, varian itu menyumbang sekitar 93,4 persen kasus Corona dalam dua pekan terakhir pada bulan Juli.

Angkanya bahkan jauh lebih tinggi di beberapa wilayah AS lainnya, termasuk Iowa, Kansas, Missouri dan Nebraska, di mana varian Delta menyumbang lebih dari 98 persen dari virus yang beredar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (5/8/2021):

ADVERTISEMENT

- Naik Terus, Sydney Catat Rekor Kasus Corona Harian Saat Lockdown

Otoritas Sydney, Australia melaporkan rekor jumlah kasus baru COVID-19 dan lima kematian akibat virus Corona pada Kamis (5/8) ini. Rekor ini tercatat seiring pihak berwenang memperluas lockdown (penguncian) di kota terbesar Australia tersebut ke wilayah tetangga.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (5/8/2021), enam minggu setelah lima juta penduduk Sydney diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah, jumlah kasus infeksi baru di negara bagian New South Wales bertambah 262 kasus dalam sehari. Ini merupakan angka kasus harian terbesar sejak pandemi virus Corona dimulai.

Pejabat-pejabat kesehatan mengatakan hampir semua kasus baru terjadi di Sydney, tetapi beberapa kasus infeksi di distrik lain mendorong pemimpin negara bagian (premier) New South Wales, Gladys Berejiklian untuk memperluas pembatasan tinggal di rumah.

- Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq Didakwa Pencucian Uang

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, dijerat dua dakwaan bersekongkol melakukan pencucian uang sebesar 100 ribu Ringgit atau setara Rp 340 juta.

Seperti dilansir media lokal Malaysiakini dan The Star, Kamis (5/8/2021), Syed Saddiq yang merupakan anggota parlemen untuk wilayah Muar ini menyatakan dirinya tidak bersalah setelah dua dakwaan pencucian uang dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Johor Bahru pada Kamis (5/8) pagi waktu setempat.

Menurut dokumen dakwaan, Syed Saddiq dituduh melakukan transfer dana total 100 ribu Ringgit, yang diduga didapatkan melalui aktivitas pencucian uang. Transfer dana itu disebut dilakukan dalam dua kesempatan pada 16 dan 19 Juni 2018 lalu, dengan masing-masing 50 ribu Ringgit setiap transfer.

- Varian Delta Mengganas, Picu 93 Persen Kasus Baru Corona di AS

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC menyatakan virus Corona (COVID-19) varian Delta yang sangat mudah menular, telah memicu sekitar 93,4 persen kasus baru Corona di negara tersebut.

Seperti dilansir Xinhua News Agency dan CNN, Kamis (5/8/2021), angka tersebut mencakup sejumlah sub-turunan Delta, yang semuanya diklasifikasikan sebagai varian mengkhawatirkan. Bersama-sama, varian itu menyumbang sekitar 93,4 persen kasus Corona dalam dua pekan terakhir pada bulan Juli.

Angkanya bahkan jauh lebih tinggi di beberapa wilayah AS lainnya, termasuk Iowa, Kansas, Missouri dan Nebraska, di mana varian Delta menyumbang lebih dari 98 persen dari virus yang beredar.

Angka-angka ini telah menunjukkan peningkatan cepat selama lebih dari dua bulan bulan terakhir. Dalam periode dua pekan hingga 22 Mei, contohnya, prevalensi (jumlah keseluruhan kasus dalam suatu waktu di suatu wilayah) varian Delta diperkirakan mencapai sekitar 3 persen.

- Taiwan Beli Senjata Artileri AS Rp 10 T untuk Hadapi China

Pemerintah Taiwan berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) yang telah menyetujui penjualan 40 sistem artileri Howitzer dalam kesepakatan senilai US$ 750 juta (Rp 10,7 triliun) yang akan membantu dalam mempertahankan diri dengan lebih baik melawan potensi invasi China.

Seperti dilansir AFP, Kamis (5/8/2021), Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebutnya sebagai penjualan senjata terbesar pertama yang diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari tahun lalu.

Disebutkan juga bahwa persenjataan itu akan membantu Taiwan 'menjaga pertahanan diri yang kokoh dan perdamaian serta stabilitas kawasan'.

"Berhadapan dengan ekspansi militer dan provokasi China yang terus berlanjut, pemerintahan kami akan meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional dengan tekad yang teguh untuk membela kehidupan rakyat dan cara hidup kami yang bebas dan demokratis," tegas Kementerian Luar Negeri Taiwan.

- AS Bakal Izinkan Masuk Warga Asing yang Sudah Divaksin Penuh

Amerika Serikat (AS) tengah menyusun rencana baru untuk kembali membuka wilayahnya bagi setiap warga negara asing yang telah divaksin virus Corona (COVID-19) secara penuh. AS selama ini menutup perbatasannya dari sebagian besar negara di dunia selama pandemi merajalela.

Seperti dilansir AFP, Kamis (5/8/2021), seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebut namanya menyatakan pemerintahan Presiden Joe Biden yang mengakui pentingnya perjalanan internasional, menginginkan AS kembali membuka wilayah untuk pengunjung dari luar negeri 'dengan cara yang aman dan berkelanjutan'.

Disebutkan pejabat itu bahwa pemerintahan Biden tengah menyusun rencana untuk mewujudkan hal tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads