Otoritas China memperketat pembatasan perjalanan ke luar negeri bagi warganya sebagai upaya mengatasi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) beberapa waktu terakhir. Pembatasan perjalanan diterapkan setelah negara ini mencetak rekor lonjakan tertinggi sejak Januari lalu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (5/8/2021), otoritas imigrasi China mengumumkan pada Rabu (4/8) waktu setempat bahwa pihaknya akan berhenti menerbitkan paspor biasa dan dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk pergi ke luar negeri bagi kasus-kasus 'non-esensial' dan 'non-darurat'.
Kendati demikian, langkah ini bukan berarti melarang warga China untuk bepergian ke luar negeri.
Seorang pejabat imigrasi China, Liu Haitao, menuturkan dalam konferensi pers bahwa orang-orang yang 'memiliki kebutuhan nyata untuk belajar di luar negeri, pekerjaan dan urusan bisnis' masih bisa mendapatkan dokumen mereka setelah diverifikasi.
Baca juga: China Perang Total Lawan Varian Delta! |
Di bawah pengetatan ini, para awak asing pada ratusan kapal telah dicegah untuk turun dari kapal dan berganti giliran kerja di pelabuhan-pelabuhan China.
Ditambahkan Kementerian Transportasi dalam konferensi pers yang sama bahwa pemerintah pusat China telah memerintahkan otoritas-otoritas daerah untuk menangguhkan layanan transportasi umum dan layanan taksi yang keluar-masuk area-area yang kini dilanda wabah baru Corona.
Sebagai upaya menangkal meluasnya wabah baru Corona yang disebabkan varian Delta yang mudah menular, otoritas China menerapkan pembatasan pergerakan secara besar-besaran untuk warganya. Penangguhan layanan transportasi dan perintah tetap di rumah diberlakukan di sejumlah kota dan wilayah.
Simak video 'Sejumlah Wilayah di China Batasi Kegiatan Masyarakat':
(nvc/ita)