Sedikitnya 40 warga sipil tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam 24 jam terakhir pertempuran antara pasukan tentara pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban di kota Helmand, Afghanistan selatan yang terkepung.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (3/8/2021), dalam sebuah postingan di Twitter, Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas penderitaan warga sipil di Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand, dan mendesak "segera diakhirinya pertempuran di daerah perkotaan".
Penduduk kota yang terkepung tersebut didesak untuk mengungsi ketika tentara mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Taliban setelah tiga hari pertempuran sengit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taliban telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak pasukan asing memulai tahap terakhir penarikan mereka pada awal Mei. Kini, Taliban fokus untuk merebut ibu kota provinsi Helmand, di mana mereka menghadapi perlawanan yang lebih keras.
Jenderal Sami Sadat, komandan Korps Angkatan Darat 215 Maiwand Afghanistan, menyerukan penduduk Lashkar Gah untuk pergi secepat mungkin.
"Tolong pergi secepat mungkin agar kami dapat memulai operasi kami," katanya dalam pesan kepada kota berpenduduk 200.000 yang disampaikan melalui media.
"Saya tahu sangat sulit bagi Anda untuk meninggalkan rumah Anda -- sulit bagi kami juga -- tetapi jika Anda harus mengungsi selama beberapa hari, maafkan kami," tambah Sadat.
Simak video 'Warga Sipil Terjepit Pertempuran Taliban-Pasukan Afghanistan di Helmand':
"Kami memerangi Taliban di mana pun mereka berada. Kami akan memerangi mereka dan... kami tidak akan membiarkan satu pun Taliban hidup," ujarnya.
Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa militan Taliban telah merebut lebih dari selusin stasiun radio dan TV lokal di kota itu, hanya menyisakan sebuah saluran pro-Taliban yang menyiarkan program-program Islami.
"Keprihatinan yang mendalam bagi warga sipil Afghanistan ... saat pertempuran semakin memburuk," demikian cuitan Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA).
"PBB mendesak segera diakhirinya pertempuran di daerah perkotaan," imbuhnya.