Pemerintah Amerika Serikat menyatakan siap untuk menerima ribuan lagi pengungsi warga Afghanistan, yang hubungannya dengan AS menempatkan mereka pada risiko yang semakin besar, seiring makin gencarnya serangan kelompok Taliban.
Kurang dari sebulan sebelum Amerika Serikat akan secara resmi mengakhiri perang terlamanya di Afghanistan, Departemen Luar Negeri AS menambah penerimaan pengungsi di luar sekitar 20.000 warga Afghanistan yang telah mendaftar di bawah program untuk penerjemah, yang membantu pasukan dan diplomat AS.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (3/8/2021), Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa prioritas yang lebih besar sekarang juga akan diberikan kepada warga Afghanistan yang dipekerjakan oleh organisasi media yang berbasis di AS atau organisasi non-pemerintah atau pada proyek-proyek yang didukung dengan dana AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang Afghanistan yang bekerja dengan Amerika Serikat atau Pasukan Bantuan Keamanan Internasional sejak 2001 menghadapi ketakutan tinggi akan penganiayaan atau pembalasan yang kemungkinan akan meningkat ketika pasukan koalisi meninggalkan negara itu," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada wartawan.
"Kami memiliki tanggung jawab khusus untuk individu-individu ini. Mereka mendukung kami. Kami akan mendukung mereka," imbuhnya.
Namun, dia mengakui tugas berat ke depan bagi para pencari suaka yang pertama-tama harus meninggalkan Afghanistan sendiri, dan dalam banyak kasus harus menunggu lebih dari satu tahun untuk pemrosesan visa.
"Anda benar -- Ini sangat sulit," kata Blinken.
Blinken mengatakan Amerika Serikat juga akan mengizinkan lebih banyak warga Afghanistan yang bertugas sebagai penerjemah atau peran pendukung lainnya untuk pasukan koalisi pimpinan AS, tetapi tidak memenuhi persyaratan sebelumnya.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden telah memerintahkan penarikan pasukan AS yang tersisa dari Afghanistan pada akhir bulan ini, meskipun ada kekhawatiran akan stabilitas pemerintah Afghanistan yang didukung internasional.
Biden menegaskan bahwa Amerika Serikat telah melakukan semua yang dapat dilakukan dan telah lama menyelesaikan misinya untuk melenyapkan ekstremis al-Qaeda yang melakukan serangan teroris 11 September 2001.