Pemerintah Jerman akan mulai menawarkan suntikan booster vaksin virus Corona (COVID-18) pada September mendatang. Jerman juga akan mempermudah vaksinasi Corona bagi anak-anak dan remaja berusia 12-17 tahun di tengah kekhawatiran penyebaran cepat Corona varian Delta.
Seperti dilansir AFP, Selasa (3/8/2021), Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, dan jajaran pejabat kesehatan di 16 wilayah Jerman sepakat setelah menggelar pembicaraan bahwa warga lanjut usia (lansia) dan kelompok berisiko harus menerima suntikan booster.
Dalam keputusannya, mereka mengutip kekhawatiran soal 'berkurangnya atau penurunan cepat respons imunitas' di kalangan sejumlah kelompok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan dalam dokumen yang dirilis Kementerian Kesehatan Jerman bahwa tim vaksinasi mobile harus dikirimkan ke panti perawatan untuk menawarkan suntikan booster vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna kepada para penghuninya, terlepas apapun merek vaksin yang diterima mereka sebelumnya.
Dokumen kementerian itu juga menyatakan bahwa para dokter juga akan diperbolehkan memberikan suntikan booster kepada orang-orang yang memenuhi syarat, termasuk mereka dengan sistem imunitas lemah.
Suntikan booster juga akan ditawarkan kepada siapa saja yang sebelumnya menerima dua dosis vaksin AstraZeneca atau satu dosis vaksin Johnson & Johnson.
"Untuk kepentingan layanan kesehatan preventif," sebut dokumen tersebut.
Baik vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson merupakan jenis vaksin viral vector, sedangkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna menggunakan teknologi mRNA yang menunjukkan efikasi tinggi dalam berbagai kajian medis.
Para menteri Jerman juga sepakat untuk menyediakan vaksin Corona lebih luas bagi anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Keputusan ini selangkah lebih maju dari regulator vaksin Jerman, STIKO, yang kini baru merekomendasikan vaksin Corona untuk usia 12-17 tahun jika mereka memiliki penyakit bawaan atau tinggal dengan orang-orang berisiko tinggi terinfeksi Corona.
Pada Senin (2/8) waktu setempat, otoritas kesehatan Jerman menyepakati untuk mendorong vaksinasi Corona di kalangan remaja dengan membuka seluruh pusat vaksinasi yang ada di Jerman bagi anak-anak dan remaja usia 12-17 tahun, selain kemungkinan memperoleh vaksinasi di klinik-klinik kesehatan setempat.
Ditekankan otoritas kesehatan Jerman bahwa vaksinasi Corona bersifat sukarela, namun disebutkan juga bahwa anak-anak dan remaja yang divaksinasi bisa 'berkontribusi secara signifikan pada kembalinya siswa ke ruang kelas yang aman setelah liburan musim panas'.
Meskipun Jerman kini menikmati angka penularan Corona yang relatif rendah jika dibandingkan negara-negara tetangganya, jumlah kasus di negara ini meningkat dalam beberapa pekan terakhir yang sebagian besar disebabkan penyebaran varian Delta yang sangat mudah menular.
Ada juga kekhawatiran soal melambatnya laju vaksinasi di negara ini, dengan saat ini baru 52 persen warga yang telah divaksinasi sepenuhnya.