Rusia Peringatkan Jerman Tak Berikan Rudal Taurus ke Ukraina!

Rusia Peringatkan Jerman Tak Berikan Rudal Taurus ke Ukraina!

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Sabtu, 19 Apr 2025 09:29 WIB
Rudal jarak jauh Jerman, Taurus berkecepatan hingga 1.170 kilometer/jam dan dapat mencapai target sejauh 500 kilometer (picture alliance/dpa/Bundeswehr)
Moskow -

Kementerian Luar Negeri Rusia hari Kamis (18/4) mengeluarkan peringatan keras kepada Jerman, atas kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh Taurus ke Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan, Rusia akan menganggap serangan rudal Taurus terhadap "infrastruktur transportasi penting" di wilayah kedaulatan Rusia, sebagai "keterlibatan langsung" Jerman dalam konflik Ukraina.

Calon Kanselir Jerman berikutnya, Friedrich Merz dari partai konservatif Uni Kristendemokrat CDU, mengatakan akhir pekan lalu bahwa ia terbuka untuk mengirimkan rudal Taurus ke Ukraina, asal dilakukan dengan koordinasi dengan mitra-mitra Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat Eropa seperti Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp dan Perdana Menteri Polandia Radoslaw Sikorski menyambut baik komentar Merz tentang pengiriman Taurus selama pertemuan di Luksemburg pada hari Senin (14/4). Peluru kendali Taurus KEPD-350 mampu melaju dengan kecepatan hingga 1.170 kilometer per jam dan dapat mencapai target sejauh 500 kilometer.

Rudal Taurus akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang target yang berada jauh di dalam wilayah Rusia.

ADVERTISEMENT

SPD tegaskan penolakan pengiriman rudal Taurus ke Ukraina

Partai Sosial Demokrat SPD yang akan berkoalisi dengan CDU dan CSU untuk membentuk pemerintahan baru, tetap menolak pengiriman rudal Taurus ke Ukraina, karena kekhawatiran akan eskalasi baru.

Sekretaris Jenderal SPD Matthias Miersch hari Rabu (16/4) menegaskan kembali penolakan partainya terhadap pengiriman Taurus dalam wawancara dengan saluran televisi Jerman n-tv, dengan mengatakan bahwa kami "tidak ingin menjadi pihak yang bertikai."

Matthias Miersch menyarankan, agar Friedrich Merz lebih dulu mengevaluasi implikasi strategis dengan lebih jelas, dan setelah itu partai-partai koalisi akan dapat mencapai keputusan tentang pengiriman rudal Taurus ke Ukraina.

Ukraina sambut perubahan sikap Jerman soal Taurus

Kanselir Jerman yang masih menjabat saat ini Olaf Scholz, secara konsisten menentang pengiriman Taurus ke Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Pernyataan Friedrich Merz yang menunjukkan perubahan sikap pemerintah Jerman soal rudal Taurus disambut baik oleh Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah lama mendesak Jerman untuk mengirimkan rudal itu, dan mengkritik kebijakan Olaf Scholz dan penolakannya.

Prancis dan Inggris telah mengirimkan rudal jarak jauh Storm Shadow dan SCALP ke Ukraina.

Pada bulan November, hanya beberapa bulan sebelum meninggalkan jabatannya, Presiden Joe Biden saat itu juga mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal yang dipasok AS untuk menyerang sasaran di kawasan teritorial Rusia.

Artikel ini pertama kali dirilis di DW bahasa Inggris

Diadaptasi oleh: Hendra Pasuhuk

Editor: Agus Setiawan

Simak juga Video: Momen Militer Rusia Halau Serangan Ratusan Drone Ukraina

(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads