China Klaim Vaksinnya Efektif Lawan Varian Delta, AS Tak Akan Lockdown

International Updates

China Klaim Vaksinnya Efektif Lawan Varian Delta, AS Tak Akan Lockdown

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 02 Agu 2021 18:13 WIB
Vaksin Sinovac untuk Anak Dapat Lampu Hijau, Ini Fakta-faktanya
vaksin Sinovac (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Otoritas China menyatakan bahwa dosis-dosis vaksin virus Corona (COVID-19) buatannya yang kini disuntikkan di berbagai wilayahnya terus menunjukkan efek pencegahan dan perlindungan yang baik terhadap varian Delta yang sangat mudah menular.

Seperti dilaporkan China Daily dan dilansir kantor berita Xinhua, Senin (2/8/2021), klaim tersebut disampaikan oleh para peneliti pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

"Temuan yang tersedia menunjukkan bahwa varian Delta mungkin mengurangi perlindungan pada vaksin COVID-19, tapi suntikan saat ini masih masih bisa memiliki efek pencegahan dan perlindungan yang baik melawan varian tersebut," sebut salah satu peneliti CDC China, Feng Zijian, dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (2/8/2021):

ADVERTISEMENT

- Varian Delta Mengganas, Jutaan Warga China Di-lockdown

Jutaan warga China diimbau untuk tetap berada di rumah masing-masing saat negara ini berupaya mengendalikan wabah baru yang dipicu virus Corona (COVID-19) varian Delta. Otoritas China melakukan tes massal dan pembatasan perjalanan demi mengatasi wabah yang disebut yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti dilansir AFP, Senin (2/8/2021), otoritas China melaporkan 55 kasus penularan lokal terbaru dalam 24 jam terakhir, saat wabah varian Delta semakin meluas hingga ke lebih dari 20 kota dan belasan provinsi di wilayahnya.

Pemerintah lokal di berbagai kota besar termasuk ibu kota Beijing tengah melakukan tes Corona massal terhadap jutaan warga, sambil menutup sejumlah kompleks permukiman dan menempatkan orang-orang yang menjadi kontak dekat pasien Corona dalam karantina.

- Mahathir dan Anwar Berdamai Lagi, Tuntut PM Malaysia Mundur

Dua politikus kelas berat, Malaysia Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim mengesampingkan permusuhan lama, dan bergabung dengan aksi protes oposisi untuk menentang penutupan parlemen dan menuntut pengunduran diri perdana menteri negara itu.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (2/8/2021), hari terakhir sidang parlemen, yang dijadwalkan berlangsung Senin (2/8) ini, telah dibatalkan setelah ditemukannya beberapa kasus infeksi Corona di badan legislatif itu.

Namun, oposisi menuduh Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin menggunakan COVID-19 sebagai alasan untuk menghindari mosi tidak percaya yang dapat menyebabkan jatuhnya pemerintahannya yang dilanda krisis.

- Dituduh Israel Dalangi Serangan Kapal Tanker, Iran Bantah Keras

Pemerintah Iran membantah keras tuduhan Israel soal negaranya mendalangi serangan ke sebuah kapal tanker yang dikelola miliarder Israel di perairan Oman. Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett, mengecam bantahan itu dan menegaskan Israel memiliki 'bukti' yang menunjukkan Iran ada di balik serangan itu.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (2/8/2021), bantahan keras itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, dalam pernyataan terbarunya. Iran juga bersumpah akan membela kepentingannya setelah Israel mendorong adanya tindakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terhadap Iran terkait serangan itu.

Simak juga 'Perusahaan Bioteknologi AS Siapkan Vaksin Covid-19 Berbentuk Tablet':

[Gambas:Video 20detik]



Kapal tanker bernama MT Mercer Street yang dikelola perusahaan milik miliarder Israel terkemuka, Eyal Ofer, diserang saat berlayar di perairan Oman pada Kamis (29/7) lalu. Serangan terjadi saat kapal berlayar dari Dar es Salaam di Tanzania menuju Fujairah, Uni Emirat Arab.

- AS Tak Akan Terapkan Lockdown Meski Varian Delta Mengganas

Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Fauci, memperkirakan bahwa AS tidak akan lagi menerapkan lockdown meskipun penyebaran cepat virus Corona (COVID-19) varian Delta telah memicu lonjakan kasus beberapa waktu terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Senin (2/8/2021), Fauci tetap memperingatkan bahwa 'situasinya akan semakin memburuk' dengan varian Delta memicu lonjakan kasus Corona di wilayah AS.

Dalam wawancara dengan program televisi ABC, 'This Week', yang disiarkan Minggu (1/8) waktu setempat, Fauci menegaskan AS telah memiliki persentase yang cukup bagi orang-orang yang divaksinasi Corona untuk menghindari lockdown.

- China Klaim Vaksin Buatannya Masih Efektif Lawan Varian Delta

Otoritas China menyatakan bahwa dosis-dosis vaksin virus Corona (COVID-19) buatannya yang kini disuntikkan di berbagai wilayahnya terus menunjukkan efek pencegahan dan perlindungan yang baik terhadap varian Delta yang sangat mudah menular.

Seperti dilaporkan China Daily dan dilansir kantor berita Xinhua, Senin (2/8/2021), klaim tersebut disampaikan oleh para peneliti pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

"Temuan yang tersedia menunjukkan bahwa varian Delta mungkin mengurangi perlindungan pada vaksin COVID-19, tapi suntikan saat ini masih masih bisa memiliki efek pencegahan dan perlindungan yang baik melawan varian tersebut," sebut salah satu peneliti CDC China, Feng Zijian, dalam pernyataannya.

Feng menyebut bahwa varian Delta diperkirakan hampir dua kali lipat lebih menular dibandingkan varian original, dan menyebar lebih cepat serta lebih mungkin menyebabkan gejala parah pada pasien Corona.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads