Sejumlah negara telah menarik warganya untuk keluar dari Indonesia karena lonjakan kasus COVID-19. Kali ini giliran Australia yang akan menarik warganya pulang.
Otoritas Australia berencana memulangkan sekitar 780 warganya yang ada di Indonesia. Ratusan warga Australia itu meminta bantuan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison setelah kesulitan mem-booking penerbangan komersial dari wilayah Indonesia.
Seperti dilansir The Australian Financial Review, Sabtu (31/7/2021), penerbangan pemulangan warga Australia dari Indonesia, tepatnya dari Bali, direncanakan akan diberangkatkan pada 18 Agustus mendatang, dengan tujuan Darwin, Northern Territory.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerbangan direncanakan berangkat dari Denpasar pada 18 Agustus, masih membutuhkan persetujuan akhir," sebut seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT).
"Kami terus mengeksplorasi opsi-opsi bagi warga Australia untuk kembali," imbuhnya.
Pada Rabu (28/7) waktu setempat, seperti dilansir Sydney Morning Herald, seorang juru bicara DFAT menyatakan pihaknya tengah 'mencari semua opsi yang tersedia untuk membantu warga Australia yang rentan di Indonesia untuk kembali'.
"Kami bekerja sama dengan Qantas dalam opsi penerbangan komersial yang difasilitasi bagi warga Australia yang rentan untuk meninggalkan Indonesia," ujar juru bicara tersebut.
"Sekitar 780 warga Australia (termasuk warga negara dan permanent resident) di Indonesia saat ini terdaftar dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan ingin kembali dan sekitar 350 orang di antaranya dianggap rentan. Jumlah warga Australia yang terdaftar sering berubah menurut kondisi orang-orang," terangnya.
Diketahui bahwa saat ini tidak ada penerbangan komersial yang beroperasi dari Bali menuju Australia. Pemerintah Singapura yang biasanya menjadi pilihan transit warga negara asing, telah melarang para penumpang transit yang terbang dari Indonesia.
Satu penerbangan langsung mingguan yang tersisa untuk rute Jakarta-Australia sudah penuh di-booking hingga akhir tahun.
Taiwan, Jepang dan Vietnam telah lebih dulu pulangka warganya. Simak halaman selanjutnya
Taiwan dan Jepang
Sebelumnya, sebanyak 90 pebisnis dan ekspatriat dari Taiwan telah memesan penerbangan untuk keluar dari Indonesia dan kembali ke negaranya. Penerbangan dijadwalkan menggunakan maskapai Batik Air Indonesia pada 28 Juli nanti.
Dari catatan pusat layanan respons COVID-19 ITCC pada 6-12 Juli, 72 orang Taiwan di Indonesia terkonfirmasi positif Corona. Sepuluh warga Taiwan di antaranya telah sembuh, sedangkan 4 lainnya meninggal dunia.
Hal yang sama dilakukan Jepang. Dilansir Fuji News Network, Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan pihaknya siap membantu warganya keluar dari Indonesia dan kembali ke Jepang.
Hingga Senin (12/7), 14 warga negara Jepang meninggal dunia akibat wabah COVID-19 di Indonesia. Penerbangan carter bagi warga Jepang untuk pulang kampung sudah dilakukan pada Rabu (14/7) kemarin.
Vietnam Juga Pulangkan Warganya
Otoritas Vietnam berencana memulangkan warganya dari Indonesia. Pemulangan itu direncanakan menggunakan pesawat.
"Kedutaan Besar Vietnam di Indonesia (Kedubes) telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk sukses menyelenggarakan sejumlah penerbangan untuk membawa pulang warga negara Vietnam dalam status prioritas di Indonesia," keterangan Kedutaan Vietnam Jakarta dalam situs vnembassy-jakarta.mofa.gov.vn, Kamis (15/7/2021).
Kedutaan Vietnam mengimbau warganya yang berencana meninggalkan Indonesia untuk segera mengisi formulir yang tertera di website resmi. Batas waktu pendaftaran hingga 23 Juli 2021.
"Hanya warga negara yang berada dalam kategori prioritas dan memiliki kebutuhan yang nyata untuk kembali ke negara asalnya yang dapat mendaftar dan bertanggung jawab atas isi pendaftaran," terang Kedutaan Vietnam.
"Harap berikan informasi yang akurat, termasuk alamat e-mail dan nomor telepon untuk Kedutaan Besar dan maskapai penerbangan untuk dihubungi secara langsung bila diperlukan," lanjutnya.