Pernikahan anak salah satu petinggi Hizbullah di Lebanon memicu kontroversi. Pernikahan ini digelar secara mewah di tengah krisis ekonomi parah yang melanda Lebanon hingga membuat negara ini berada di ambang keruntuhan.
Seperti dilansir Al-Arabiya, Kamis (29/7/2021), kemewahan pesta pernikahan anak perempuan dari mantan anggota parlemen dari Hizbullah, Nawar al-Sahili, memicu kemarahan banyak warga Lebanon. Kecaman keras mengalir dari publik Lebanon via media sosial.
Sebagian besar komentar menyerang Hizbullah yang sejak lama menuntut para pendukungnya untuk 'bertahan', sementara para wakil rakyat menikmati banyak uang dan menghabiskannya untuk partai serta pernikahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengguna media sosial menganggap bahwa menghabiskan sejumlah besar uang untuk sebuah pernikahan, seperti yang dilakukan anak Al-Sahili, bertentangan dengan prinsip yang selama ini digaungkan Hizbullah.
Ditekankan juga bahwa praktik semacam itu sama saja provokasi bagi rakyat yang berada di ambang kemiskinan.
Rekaman video pernikahan anak Al-Sahili beredar luas dan menunjukkan kemewahan besar-besaran dalam hal dekorasi pesta, gaun pengantin yang diperkirakan berharga ribuan dolar Amerika, minuman dan detail-detail lainnya.
Sementara itu, Al-Sahili telah memberikan komentarnya atas kecaman publik dengan mengklaim bahwa pesta pernikahan itu dibiayai oleh suami dari anaknya.
Simak juga 'Parahnya Krisis Ekonomi di Lebanon, Warga Berebut Bensin di SPBU':
Dia juga mengaku tidak tahu bahwa pernikahan itu akan menyakiti rakyat Lebanon. Al-Sahili pun menyampaikan pemintaan maaf atas apa yang terjadi.
Permintaan maaf Al-Sahili itu direspons dengan kemarahan yang lebih luas, terutama karena terjadi saat Lebanon dilanda krisis yang belum pernah ada sebelumnya yang memicu kekurangan pasokan medis, terbatasnya pasokan listrik dan sulitnya mendapat akses pada kebutuhan sehari-hari.
Selama berbulan-bulan, Lebanon berada di bawah beban ekonomi yang semakin memburuk dan krisis politik yang mencekik. Perekonomian negara ini berada di ambang keruntuhan setelah bertahun-tahun mengalami salah urus dan dilanda korupsi.