Jejak Vietnam-Malaysia Lockdown Demi Redam Corona Melonjak

Round-Up

Jejak Vietnam-Malaysia Lockdown Demi Redam Corona Melonjak

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 24 Jul 2021 21:12 WIB
Virus Corona Varian Delta Melonjak di RI, Ini Fakta-faktanya
Foto: Getty Images/loops7
Jakarta -

Dua negara di Asia Tenggara mengalami lonjakan Corona semenjak beberapa hari terakhir. Imbasnya kedua negara tersebut terpaksa melakukan kebijakan lockdown.

Kedua negara itu yakni Vietnam dan Malaysia. Vietnam sendiri dilaporkan menerapkan lockdown di Ibu Kota Hanoi sejak Jumat (23/7) yang lalu akibat lonjakan Corona.

Sementara itu, Negeri Jiran Malaysia sudah menerapkan lockdown sejak pertengahan Juni 2021 yang lalu. Kebijakan lockdown itu sedianya akan berakhir pada 28 Juni 2021 yang lalu, namun PM Malaysia Muhyiddin Yassin memperpanjang lockdown sampai saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vietnam Lockdown Ibu Kota

Lockdown di Ibu Kota Hanoi dilaporkan mulai berlaku sejak Jumat (23/7) yang lalu. Pemerintah Vietnam memutuskan untuk mengunci negaranya usai lonjakan lebih dari 7.000 kasus infeksi baru.

Tambahan kasus baru Corona tersebut dilaporkan rekor ketiga dalam jumlah infeksi harian selama seminggu terakhir di Vietnam. Lockdown yang mulai berlaku hari ini pun berdampak pada delapan juta warga yang bermukim di Hanoi.

ADVERTISEMENT

Pusat ibu kota yang biasanya ramai itu terlihat kosong dan toko-toko tutup saat lockdown mulai berlaku, meskipun orang-orang masih terlihat di jalan-jalan di pinggiran kota.

"Saya pikir orang-orang di Hanoi seperti saya sendiri setuju dengan keputusan tiba-tiba kota untuk mengunci kota," kata warga lokal, Nguyen Van Chien.

"Kita harus mengambil risiko ekonomi untuk melawan pandemi ini," tambahnya.

Lonjakan Corona ini sebetulnya mulai terjadi sejak akrhi April 2021. Namun, wabah Corona tampaknya tak menunjukkan tanda-tanda untuk menurun dan pusat komersial di selatan, Kota Ho Chi Minh - yang telah mencatat sebagian besar kasus baru-baru ini - memperpanjang perintah tinggal di rumah sejak hari Jumat (23/7).

Kebijakan ini pun berdampak pada sepertiga dari 100 juta warga Vietnam yang saat ini sudah berada di bawah lockdown.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Malaysia Lockdown

Upaya meredam lonjakan Corona juga dilakukan pemerintah Malaysia. Langkah lockdown diberlakukan mulai pertengahan Juni 2021 lalu saat kasus Corona di negara tersebut mulai tidak terkendali.

Saat itu, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan NRP, yang memiliki empat fase yang akan bertransisi secara bertahap. Untuk memungkinkan transisi ke fase dua, rata-rata kasus harian Covid-19 harus turun di bawah 4.000, sistem kesehatan masyarakat harus keluar dari tahap kritis, termasuk tingkat penggunaan tempat tidur di ICU kembali ke tingkat sedang, dan 10% dari populasi sudah menerima dua dosis suntikan vaksin.

Untuk fase tiga, akan dilaksanakan jika rata-rata kasus harian turun di bawah 2.000, yang ditargetkan paling cepat akhir Agustus. Sementara untuk transisi ke fase empat, diharapkan paling cepat akhir Oktober 2021.

Kebijakan lockdown ini seharusnya berakhir pada 28 Juni 2021 yang lalu. Namun Pada Sabtu (26/6) lalu, tambahan Corona di negara tersebut masih berada di angka 5.803 kasus.

Atas dasar itulah, akhirnya MuhyiddinYassin menegaskan pihaknya tidak akan mengakhiri lockdown sampai kasus harian COVID-19 berada di bawah 4.000 kasus.

Hampir 1 bulan berlalu, kasus Corona di Negeri Jiran Malaysia belum membaik. Lonjakan kasus masih terjadi hingga Sabtu (24/7/2021).

Seperti diberitakan Channel News Asia, Malaysia melaporkan 15.902 kasus baru COVID-19. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi di negara tersebut.

Tak hanya itu, jumlah tersebut adalah kedua kalinya dalam beberapa hari Malaysia memecahkan rekor kasus baru COVID-19, setelah melaporkan 15.573 kasus infeksi pada hari Jumat (23/7) kemarin.

Atas kondisi itulah, Pemerintah Malaysia hingga kini masih melakukan kebijakan lockdown di negaranya.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads