Tentara Suriah menembaki benteng pemberontak di wilayah Idlib pada Kamis, 22 Juli 2021. Akibatnya 7 orang warga sipil tewas, 4 di antaranya anak-anak.
"Beberapa orang terluka parah dalam pemboman pagi hari di desa Iblin, selatan Idlib," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, seperti dilansir AFP, Kamis (22/7/2021).
Tentara telah meningkatkan pengebomannya di daerah kantong barat laut sejak Sabtu, ketika Presiden Bashar al-Assad mengambil sumpah jabatan untuk masa jabatan baru. Dia bersumpah menjadikan pembebasan bagian-bagian tanah air yang masih perlu menjadi salah satu prioritas utamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Suriah Tembak Jatuh Rudal-rudal Israel |
Serangan di Desa Sarja dan Ehsin pada hari yang sama telah menewaskan 14 warga sipil, 7 di antaranya adalah anak-anak.
"Dua hari sebelumnya penembakan di Idlib dan kota Fuaa lebih jauh ke utara menewaskan 9 warga sipil, 3 di antaranya anak-anak," ucap Observatorium.
Dikendalikan oleh aliansi yang didominasi oleh mantan afiliasi Al-Qaeda Suriah, wilayah Idlib adalah rumah bagi hampir 3 juta orang. Dua pertiga dari mereka mengungsi dari bagian lain negara itu.
Kesepakatan Maret 2020 yang ditengahi oleh pendukung asing utama pihak saingan Rusia dan Turki telah meredakan pertempuran di garis depan, tetapi wilayah itu tetap dalam pandangan pemerintah.
Pada Kamis sore, puluhan orang memprotes sikap Turki yang dianggap tidak bertindak atas pembunuhan terbaru di jalan menuju pos pemeriksaan militer Turki di desa tetangga Balyun.
Koresponden AFP mengatakan awan besar asap hitam mengepul melintasi landasan setelah beberapa ban terbakar. Pengunjuk rasa Khaled al-Khateeb mengatakan dia muak dengan 'bangun setiap hari untuk pembantaian baru'.
"Kami meminta Turki untuk melindungi kami atau meninggalkan desa," katanya.
Simak Video: Serangan Artileri di Suriah Diduga dilakukan Rusia, 8 Warga Tewas