PM Australia Minta Maaf Atas Vaksinasi Corona yang Lamban

ADVERTISEMENT

PM Australia Minta Maaf Atas Vaksinasi Corona yang Lamban

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 22 Jul 2021 15:09 WIB
FILE - In this Nov. 17, 2020, file photo, Australian Prime Minister Scott Morrison reviews an honor guard during a ceremony ahead of a meeting at Japanese Prime Minister Yoshihide Sugas official residence in Tokyo. Morrison said Monday, Nov. 30, 2020, a tweet by a Chinese official which shows a fake image of an Australian soldier appearing to slit a childs throat is “truly repugnant.
Scott Morrison (Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP, File)
Canberra -

Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, meminta maaf atas laju vaksinasi virus Corona (COVID-19) yang sangat lamban di negaranya. Hal ini disampaikan saat kota Sydney mencatat lonjakan kasus Corona yang mencetak rekor.

Seperti dilansir AFP, Kamis (22/7/2021), Morrison berada di bawah tekanan publik yang besar untuk meningkatkan tingkat vaksinasi Corona di Australia yang kini mencapai sekitar 11 persen -- salah satu yang terendah di antara negara-negara kaya di dunia.

Setelah berbulan-bulan membanggakan 'standar emas' respons pandemi Corona di negaranya dan bersikeras menyatakan vaksinasi Corona 'bukanlah perlombaan', Morrison tunduk pada kritikan yang menghujaninya.

"Saya meminta maaf bahwa kita belum mampu mencapai target yang kita harapkan pada awal tahun ini. Tentu saja," ucap Morrison.

"Saya bertanggung jawab atas program vaksinasi. Saya juga bertanggung jawab atas tantangan yang kita hadapi. Jelas, beberapa hal ada dalam kendali kita, beberapa hal tidak," imbuhnya.

Diketahui bahwa otoritas Australia sangat bergantung pada vaksin Corona buatan AstraZeneca, yang kini hanya direkomendasikan untuk warga berusia 60 tahun ke atas karena adanya risiko pembekuan darah yang tergolong langka.

Para pejabat kesehatan Australia mengeluhkan bahwa Australia 'kebanjiran' vaksin AstraZeneca dan diperkirakan tidak akan menerima pasokan besar vaksin Pfizer-BioNTech sebelum akhir tahun.

Simak juga 'Terdeteksi 65 Kasus Covid-19 saat Sydney Lockdown':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT