Kemarahan China Akibat Pesawat AS Mendarat di Taiwan

Round-Up

Kemarahan China Akibat Pesawat AS Mendarat di Taiwan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 17 Jul 2021 06:00 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Ilustrasi (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Jakarta -

Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Kali ini China marah dan meminta AS 'tidak bermain api'.

Panasnya hubungan kali ini dipicu atas laporan pesawat transpor militer AS mendarat di Taiwan pada pekan ini. China meminta provokasi berisiko itu untuk dihentikan.

Seperti dilansir Xinhua dan China Daily, Jumat (16/7/2021), juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, Kolonel Senior Wu Qian, menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wu menyatakan bahwa China memantau secara saksama situasi ini.

"Pendaratan setiap pesawat militer asing di wilayah China hanya bisa dilakukan dengan izin dari pemerintah Republik Rakyat China. Pelanggaran oleh kapal-kapal atau pesawat-pesawat asing ke dalam wilayah udara China akan memicu konsekuensi serius," tegas Wu dalam konferensi pers pada Kamis (15/7) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Kami secara serius memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak bermain api dan segera menghentikan tindakan berisiko dan provokatif, untuk tidak mengirim sinyal salah kepada kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan menghindari memperburuk ketegangan di Selat Taiwan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Wu juga memperingatkan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan untuk tidak keliru menilai situasi dan tidak memicu masalah baru.

"Membuat provokasi dan mengupayakan 'kemerdekaan' dengan berkolusi dengan kekuatan asing hanya akan membawa Taiwan ke dalam situasi yang berbahaya," ucapnya.

"China harus dan pasti akan bersatu," tegas Wu.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Lihat juga Video: Taiwan Pamer Kapal Perang Amfibi Terbaru untuk Perkuat AL

[Gambas:Video 20detik]



Kementerian Pertahanan China pun 'gertak balik' kepada pihak yang berupaya memisahkan Taiwan dari negara Tirai Bambu tersebut.

"Tidak ada yang seharusnya meremehkan tekad gigih, kemauan tak tergoyahkan dan kemampuan yang tangguh dari rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah," imbuhnya.

"Tentara Pembebasan Rakyat akan tetap waspada dan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menghancurkan setiap agenda pemisahan diri di Taiwan," tandas Wu dalam pernyataannya.

Diketahui bahwa pemerintah China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, tetapi para pemimpin Taiwan berpendapat mereka memiliki kedaulatan. China telah mengingatkan bahwa Taiwan pada akhirnya nanti akan kembali bersatu dengan China, bahkan jika perlu dengan kekerasan.

Halaman 3 dari 2
(jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads