Pemerintah Arab Saudi kini menyertakan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Sinovac Biotech ke dalam daftar vaksin yang diterima untuk masuk ke wilayahnya. Namun, ada syarat tambahan yang masih harus dipenuhi jika orang-orang yang divaksin Sinovac ingin masuk ke wilayah Saudi.
Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Selasa (13/7/2021), Menteri Urusan Agama pada Departemen Perdana Menteri Malaysia, Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri, mengatakan bahwa vaksin Sinovac buatan China kini masuk dalam daftar yang diakui untuk masuk ke Saudi.
Zulkifli menyebut hal ini sebagai kabar baik bagi mereka yang ingin menjalankan ibadah Haji dan Umroh di masa mendatang. "Mari kita semua berdoa agar urusan jemaah Malaysia yang telah disetujui untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini, bisa dimudahkan oleh Allah SWT," tuturnya dalam postingan via Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (13/7/2021):
- 204 Staf Positif Corona, Pusat Vaksinasi Massal di Malaysia Ditutup
Otoritas Malaysia menutup sementara sebuah pusat vaksinasi massal virus Corona (COVID-19) di Selangor setelah lebih dari 200 staf medis dan relawan di sana dinyatakan positif Corona.
Seperti dilansir Channel News Asia dan Bernama, Selasa (13/7/2021). Menteri Koordinasi Nasional untuk Imunisasi COVID-19, Khairy Jamaluddin, menuturkan bahwa total ada 204 pekerja, yang terdiri atas staf medis dan relawan, di pusat vaksinasi massal itu yang dinyatakan positif Corona.
Pusat vaksinasi yang menjadi lokasi klaster penularan Corona itu terletak di Ideal Convention Centre (IDCC) di Shah Alam, Selangor.
Khairy menyatakan bahwa pusat vaksinasi massal itu ditutup sementara mulai Selasa (13/7) waktu setempat untuk dilakukan pembersihan dan sanitasi mendalam. Laporan Associated Press menyebutkan bahwa pusat vaksinasi massal itu akan dibuka kembali pada Rabu (14/7) besok.
- Peringatan FDA: Vaksin Johnson & Johnson Bisa Picu Sindrom Berbahaya GBS
Otoritas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (AS) atau FDA memperbarui label peringatan untuk vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Johnson & Johnson dengan menyertakan informasi soal 'peningkatan risiko' gangguan neurologis langka yang disebut Guillain-Barre Syndrome (GBS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (13/7/2021), kabar ini menjadi pukulan lebih lanjut untuk perusahaan produsen vaksin tersebut, yang telah mendapat izin penggunaan darurat pada Februari lalu namun baru sedikit digunakan dalam program vaksinasi Corona di wilayah AS.
Disebutkan sejumlah orang yang mengetahui persoalan tersebut, bahwa berdasarkan analisis sistem pemantauan keselamatan vaksin federal, para pejabat berhasil mengidentifikasi 100 laporan awal soal sindrom berbahaya GBS setelah sekitar 12,5 juta dosis disuntikkan.
Dari angka tersebut, sebanyak 95 kasus di antara merupakan kasus serius dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Satu kasus di antaranya berujung kematian.
- Jarang-jarang Erdogan Telepon Presiden Israel, Bahas Apa?
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Presiden baru Israel, Isaac Herzog dalam pembicaraan telepon yang jarang terjadi antara kedua negara yang kerap bersitegang itu.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (13/7/2021), kepresidenan Turki menyatakan percakapan via telepon itu dilakukan Erdogan pada hari Senin (12/7) waktu setempat.
Simak juga video '4 Juta Orang di Dunia Meninggal karena COVID-19, WHO: Tragis!':
Percakapan via telepon dilakukan setelah Erdogan, seorang pendukung vokal perjuangan Palestina selama 18 tahun pemerintahannya, mengadakan pembicaraan pada hari Sabtu (10/7) dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.
- Corona Mengganas Usai Pembatasan Dicabut, PM Belanda Minta Maaf
Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, mengakui bahwa pembatasan virus Corona (COVID-19) dicabut terlalu cepat di negaranya. Rutte lantas meminta maaf atas lonjakan kasus Corona yang sampai mencapai level tertinggi untuk tahun ini.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (13/7/2021), Rutte pada Jumat (9/7) lalu memberlakukan kembali pembatasan untuk bar, restoran dan kelab malam setempat dalam upaya menghentikan rangkaian penularan Corona di kalangan anak muda.
Pembatasan diberlakukan kembali dua pekan setelah otoritas Belanda mencabut sebagian besar langkah lockdown ketika kasus menurun.
"Apa yang kami pikir mungkin, ternyata tidak mungkin dalam praktiknya," ucap Rutte kepada wartawan setempat.
- Arab Saudi Izinkan Masuk Orang yang Divaksin Sinovac, Tapi Ada Syaratnya
Pemerintah Arab Saudi kini menyertakan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Sinovac Biotech ke dalam daftar vaksin yang diterima untuk masuk ke wilayahnya. Namun, ada syarat tambahan yang masih harus dipenuhi jika orang-orang yang divaksin Sinovac ingin masuk ke wilayah Saudi.
Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Selasa (13/7/2021), Menteri Urusan Agama pada Departemen Perdana Menteri Malaysia, Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri, mengatakan bahwa vaksin Sinovac buatan China kini masuk dalam daftar yang diakui untuk masuk ke Saudi.
Zulkifli menyebut hal ini sebagai kabar baik bagi mereka yang ingin menjalankan ibadah Haji dan Umroh di masa mendatang. "Mari kita semua berdoa agar urusan jemaah Malaysia yang telah disetujui untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini, bisa dimudahkan oleh Allah SWT," tuturnya dalam postingan via Facebook.