Jacob Zuma menjadi mantan Presiden Afrika Selatan pertama yang mendekam di dalam penjara. Dijebloskannya Zuma ke penjara telah memicu kerusuhan dan penjarahan besar-besaran di Afrika Selatan.
Seperti dilansir BBC, Selasa (13/7/2021), Zuma yang kini berusia 79 tahun mendekam di dalam penjara sejak pekan lalu, setelah dia menyerahkan diri untuk mulai menjalani masa hukuman 15 bulan penjara yang dijatuhkan kepadanya atas dakwaan menghina pengadilan.
Penyerahan diri Zuma diwarnai adegan dramatis saat dia dikawal oleh konvoi kendaraan dari kediamannya di wilayah Nkandla menuju ke sebuah penjara di kota kecil Estcourt pada Rabu (7/7) sebelum tengah malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putra Zuma, Edward, saat itu memperingatkan bahwa akan ada 'darah yang tertumpah' jika ayahnya ditangkap. Sebelumnya bahkan putra Zuma berjaga di depan gerbang rumahnya dengan membawa tongkat.
Vonis 15 bulan penjara itu dijatuhkan kepada Zuma pada 29 Juni lalu, setelah dia menolak untuk memenuhi panggilan komisi antikorupsi untuk ditanyai soal sejumlah tuduhan yang menjeratnya, termasuk dugaan penyuapan dan penipuan. Zuma berulang kali menyangkal rentetan tuduhan korupsi yang menjeratnya sejak lama.
Dijebloskannya Zuma ke penjara ini menandai kejatuhan mantan Presiden Afrika Selatan yang menjabat dari tahun 2009 hingga tahun 2018 lalu, dan pernah menjadi tokoh politik terkenal serta secara luas dipuja sebagai tokoh penting dalam gerakan pembebasan di negara tersebut.
Zuma juga pernah dibui selama 10 tahun bersama pahlawan anti-apartheid, Nelson Mandela, yang juga mantan Presiden Afrika Selatan. Setelah dibui tahun 1963 karena melawan sistem apartheid di Afrika Selatan, dia mengasingkan diri tahun 1975 untuk menjadi mata-mata Kongres Nasional Afrika (ANC) lalu kembali ke Afrika Selatan tahun 1990 dan naik ke kursi kepresidenan tahun 2009. Namun reputasinya jatuh akibat serentetan tuduhan korupsi.
Zuma membantah tuduhan-tuduhan korupsi itu dan bersikeras menyatakan bahwa lawan-lawan politiknya menggunakan pengadilan untuk menargetkan dirinya.
Simak video 'Kerusuhan di Afsel Usai Eks Presiden Dipenjara, Penjarahan di Mana-mana':
Dia bahkan menyebut dirinya sebagai korban konspirasi politik yang dirancang negara-negara Barat dan 'boneka' mereka di Afrika Selatan, untuk menggagalkan upayanya mengakhiri kekuatan politik orang-orang kulit putih di negaranya.
Diketahui bahwa Zuma pernah terjerat serangkaian kasus pidana bahkan sejak sebelum dia menjabat Presiden Afrika Selatan. Dia pernah didakwa atas pemerkosaan terhadap seorang teman keluarganya, namun dibebaskan dari dakwaan tahun 2006.
Dia juga menghadapi kasus korupsi terpisah yang berkaitan dengan kesepakatan senjata senilai $ 2 miliar (Rp 28,9 triliun) tahun 1999 ketika ia menjabat sebagai Wakil Presiden Afrika Selatan. Secara keseluruhan, Zuma tengah menghadapi lebih dari 15 dakwaan pemerasan, korupsi, penipuan, pengemplangan pajak dan pencucian uang. Zuma membantah semua tuduhan tersebut.
Saat ini, dia mendekam di penjara karena dinyatakan bersalah telah menghina pengadilan yang terdiri atas hakim-hakim paling senior di Afrika Selatan.
Mahkamah Konstitusi menjatuhkan vonis 15 bulan penjara terhadap Zuma karena dia mengabaikan perintah untuk hadir di hadapan penyelidikan resmi yang tengah menyelidiki serangkaian dugaan korupsi yang dihadapi Zuma selama 9 tahun masa kepresidenannya.
Salah satunya kasus korupsi yang menuduh Zuma mengizinkan tiga pengusaha kelahiran India -- Atul, Ajay, dan Rajesh Gupta -- menjarah sumber daya negara dan mempengaruhi kebijakan pemerintah Afrika Selatan.
Bagi para pengkritiknya, Zuma sang pejuang kebebasan dari keluarga miskin di pinggiran Afrika Selatan telah menjadi mabuk kekuasaan begitu perjuangan untuk kebebasan berhasil, dan -- bersama dengan rekan-rekan bisnisnya -- menjarah kekayaan negara dalam skala besar.
Kerusuhan memanas di Afrika Selatan saat Pengadilan Tinggi negara itu menggelar sidang pada Senin (12/7) waktu setempat untuk mendengar permohonan Zuma untuk membatalkan vonis penjara 15 bulan yang diterimanya. Hakim juga akan memutuskan apakah akan memperkuat atau mencabut perintah penangkapannya.
Dengan Zuma tetap memberikan perlawanan di pengadilan, kini yang menjadi pertanyaan adalah, apakah nantinya dia akan menang dan kembali menghirup udara bebas? Atau apakah dia akan memiliki gelar terbaru sebagai tahanan dengan level paling tinggi di Afrika Selatan?