Polisi disebut telah mengepung kelompok yang diduga sebagai tersangka pembunuh Presiden Haiti, Jovenel Moise. Mereka disebut sedang bersembunyi di dua bangunan di dalam kota.
Dilansir dari AFP, Kamis (8/7/2021), utusan PBB untuk Haiti, Helen La Lime, mengatakan dari ibu kota Haiti, Port-au-Prince, empat anggota kelompok yang menyerang istana kepresidenan pada Rabu (6/7), telah dibunuh oleh polisi dan enam lainnya ditahan.
"Saya juga menyadari bahwa kelompok yang lebih besar kemungkinan pelaku telah berlindung di dua bangunan kota dan mereka sekarang dikepung oleh polisi," kata La Lime kepada wartawan di New York melalui konferensi video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Teka-teki Pembunuhan Keji Presiden Haiti |
Diketahui, Moise yang berusia 53 tahun tewas dibunuh sekelompok individu bersenjata yang menyerang kediamannya pada Rabu (7/7) dini hari. Istri Moise, Martine, juga terkena tembakan namun berhasil selamat dan kini menjalani perawatan medis di Miami, Amerika Serikat (AS).
Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles, dalam pernyataannya menyebut pihak kepolisian langsung mengejar para pembunuh Moise setelah terjadi serangan bersenjata di kediaman kepresidenan di ibu kota Port-au-Prince.
"Empat tentara bayaran tewas, dua lainnya diamankan di bawah kendali kami. Tiga polisi yang disandera telah dibebaskan," ucap Charles dalam pernyataannya.
Wakil Menteri Komunikasi, Frantz Exantus, sebelumnya menyebut 'terduga pembunuh' Moise telah ditahan, kurang dari 24 jam setelah presiden negara itu dibunuh.
"Para terduga pembunuh (Moise) diamankan oleh Kepolisian Nasional di Pelerin sesaat sebelum pukul 18.00 waktu setempat," sebut Exantus via Twitter.
Lihat Video: PBB Kutuk Keras Pembunuhan Presiden Haiti