PM Haiti Sebut Pembunuh Presiden Jovenel Moise Warga Asing

PM Haiti Sebut Pembunuh Presiden Jovenel Moise Warga Asing

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 07 Jul 2021 18:33 WIB
Port-au-Prince -

Perdana Menteri (PM) interim Haiti, Claude Joseph, menyebut sekelompok orang yang menyerang kediaman kepresidenan dan membunuh Presiden Jovenel Moise sebagai warga negara asing. Disebutkan bahwa para penyerang berbicara dengan bahasa Inggris dan Spanyol.

Seperti dilansir AFP, Rabu (7/7/2021), Joseph yang kini mengambil alih kepemimpinan sementara menyebut dalam pernyataannya bahwa sekelompok individu bersenjata menyerang kediaman Moise pada Rabu (7/7) dini hari.

"Presiden dibunuh di rumahnya oleh sejumlah warga asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol," sebut Joseph dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui secara pasti pihak atau kelompok di balik pembunuhan Presiden Haiti ini.

Kronologi penyerangan yang berujung kematian presiden berusia 53 tahun ini tidak dijelaskan lebih lanjut oleh otoritas Haiti. Tidak diketahui apakah para penyerang yang membunuh Moise telah ditangkap atau berhasil kabur.

ADVERTISEMENT

Istri Moise, Martine, juga dilaporkan terkena tembakan dalam serangan itu. Namun dia berhasil selamat dan kini tengah dirawat di rumah sakit.

Joseph mengecam aksi penyerangan yang disebutnya sebagai 'tindakan menjijikkan, tidak manusiawi dan barbar'. Dia juga mengimbau publik Haiti tetap tenang dan menegaskan bahwa polisi serta militer Haiti akan memastikan keselamatan warga.

"Semua langkah telah diambil untuk memastikan kelangsungan negara dan untuk melindungi bangsa. Demokrasi dan Republik ini akan menang," tegasnya seperti dilansir The Daily Beast.

Moise diketahui memimpin Haiti -- negara termiskin di benua Amerika -- melalui dekrit, setelah pemilu legislatif yang seharusnya digelar tahun 2018 tertunda akibat adanya perselisihan termasuk soal waktu berakhirnya masa jabatan Moise sendiri.

Di tengah krisis politik yang melanda, aksi penculikan demi uang tebusan mengalami peningkatan di Haiti selama beberapa bulan terakhir. Situasi ini mencerminkan semakin bertumbuhnya pengaruh geng-geng bersenjata di negara ini.

Tidak hanya itu, Haiti juga menghadapi kemiskinan kronis dan bencana alam yang berulang.

Awal tahun ini, Moise mengklaim adanya upaya kudeta terhadap dirinya, saat masa jabatannya menjadi perselisihan sengit. Bahkan para demonstran sampai turun ke jalanan Haiti untuk memprotes Moise yang dianggap enggan mengakhiri masa jabatannya.

Perselisihan soal akhir masa jabatan Moise ini berawal dari dua interpretasi berbeda soal Konstitusi Haiti dan lamanya masa jabatan presiden. Para pemimpin oposisi menyerukan Moise untuk mengundurkan diri karena masa jabatannya berakhir pada 7 Februari 2021.

Namun Moise bersikeras bahwa masa jabatannya baru berakhir pada Februari 2022 mendatang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads