Wakil Perdana Menteri (PM) Jepang, Taro Aso, mencetuskan bahwa negaranya bersama dengan Amerika Serikat (AS) perlu membela Taiwan jika pulau itu diserang. Komentar semacam ini berpotensi memicu kemarahan China yang masih menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/7/2021), China tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menyatukan Taiwan dengan daratan utama. Latihan militer yang masing-masing dilakukan China dan Taiwan beberapa waktu terakhir telah meningkatkan ketegangan.
"Jika masalah besar terjadi di Taiwan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu bisa berhubungan dengan situasi yang mengancam kelangsungan hidup (bagi Jepang)," ucap Aso dalam acara penggalangan dana anggota parlemen dari Partai Liberal Demokratik, seperti dikutip Kyodo News Agency.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah 'situasi yang mengancam kelangsungan hidup' merujuk pada situasi di mana terjadi serangan bersenjata terhadap negara lain yang menjalin hubungan dekat dengan Jepang, yang pada gilirannya memberikan risiko yang jelas mengancam kelangsungan hidup Jepang.
Situasi semacam itu menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi agar jepang bisa mempraktikkan haknya mempertahankan diri secara kolektif, atau membantu sekutu yang diserang.
"Kita perlu berpikir keras bahwa Okinawa bisa menjadi yang selanjutnya," ujar Aso.
China mengklaim sekelompok pulau yang dikontrol Jepang di Laut China Timur. Pulau-pulau kecil tak berpenghuni, yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China, itu terletak di lepas pantai Okinawa, Jepang bagian selatan.
Aso yang ditanya soal posisi Jepang dalam isu lintas selat, menyatakan bahwa setiap kemungkinan atas Taiwan harus diselesaikan melalui dialog.
"Kami memantau secara cermat situasinya," tutur Aso kepada wartawan setempat.
Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato, menolak berkomentar ketika ditanyai apakah pernyataan Aso sejalan dengan posisi pemerintah Jepang.
Dia menyatakan dirinya tidak mengetahui komentar Aso secara detail, namun menegaskan kembali kebijakan resmi Jepang atas isu tersebut.
"Jepang berharap persoalan Taiwan akan diselesaikan melalui dialog langsung antara pihak-pihak terkait secara damai. Itu telah menjadi sikap konsisten kami," tegasnya.