Pemerintah China dibuat geram saat Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Yasuhide Nakayama, menyebut Taiwan sebagai 'negara' dalam sebuah forum diskusi. Pemerintah China menyebut pernyataan itu keliru dan merupakan pelanggaran serius, serta menuntut pemerintah Jepang untuk mengklarifikasinya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/6/2021), pernyataan yang membuat China geram itu disampaikan Nakayama dalam sebuah forum diskusi think-tank di Hudson Institute, Washington DC, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu terakhir.
Dia awalnya memperingatkan soal ancaman berkembang yang diberikan kolaborasi China dan Rusia, lalu mempertanyakan keputusan banyak negara, termasuk Jepang dan AS, untuk mengikuti kebijakan 'satu China' yang mengakui Beijing atas Taipei sejak tahun 1970-an akan bertahan dalam menghadapi ujian waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah itu benar?" tanya Nakayama dalam forum online tersebut, merujuk pada bagaimana generasi masa depan akan menghakimi para pembuat kebijakan atas itu tersebut. "Saya tidak tahu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nakayama menyatakan bahwa negara-negara demokratis harus saling melindungi dan menekankan bahwa dirinya di masa lalu menyebut Taiwan sebagai 'garis merah' atau 'red line'.
"Jadi kita harus melindungi Taiwan sebagai sebuah negara demokratis," cetus Nakayama.
Menanggapi pernyataan itu, China memberikan respons keras. Diketahui bahwa selama ini China mengklaim Taiwan sebagai bagian integral dari wilayahnya.
"Kami menyesalkan pernyataan yang keliru oleh pejabat senior pemerintahan Jepang, dan kami telah mengajukan (protes diplomatik melalui) perwakilan resmi," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Wang menyebut Nakayama telah 'secara salah menuduh' China atas 'perkembangan pertahanan nasional yang normal'. Diketahui bahwa dalam pernyataannya, Nakayama juga menyoroti ancaman berkembang yang diberikan China dalam sektor luar angkasa, teknologi rudal, domain siber dan dalam kekuatan nuklir.
Dia bahkan menyebut bahwa China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping memiliki 'pemikiran dan tekad yang agresif'.
"Ini sangat jahat, berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Politikus ini juga secara terang-terangan menyebut Taiwan sebuah negara, dalam pelanggaran serius terhadap pernyataan bersama China-Jepang," tegas Wang merespons pernyataan Nakayama itu.
"Kami mendesak pemerintah Jepang untuk memberikan klarifikasi dan memastikan hal ini tidak akan terjadi lagi," imbuhnya.