Seorang jenderal bintang dua pada militer Korea Selatan (Korsel) ditangkap atas dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita yang merupakan bawahannya. Penangkapan ini dilakukan saat tindak kejahatan seks yang menyeret para pejabat tinggi tengah mengguncang militer negara ini.
Seperti dilansir AFP, Selasa (6/7/2021), kasus ini mencuat sebulan setelah Kepala Staf Angkatan Udara Korsel mengundurkan diri usai seorang tentara wanita bunuh diri karena dilecehkan secara seksual oleh koleganya.
Tentara itu melaporkan kasus ini ke atasannya namun diabaikan dan dia mengakhiri hidupnya pada Mei lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus terbaru ini, pejabat militer berpangkat Brigadir Jenderal itu dilaporkan berupaya melakukan tindakan fisik tidak pantas terhadap seorang bawahannya setelah makan malam bersama tentara-tentara lainnya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Boo Seung-Chan, menegaskan bahwa tindakan yang pantas akan diambil setelah melakukan 'penyelidikan menyeluruh' terhadap pejabat yang ditangkap.
Boo menambahkan bahwa militer akan memberikan 'bantuan hukum dan institusional' untuk korban dalam kasus ini.
Di tengah kritikan keras terhadap cara militer menangani kasus pelecehan seksual, para pejabat meminta agar pengaduan pelecehan seksual diajukan pada Juni lalu, dan melaporkan bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan terhadap sekitar 20 tuduhan lainnya.
Interval yang singkat antara kedua kasus itu memicu tuduhan bahwa militer gagal mencegah tindak kejahatan seksual.
"Pada tingkat ingin, sekarang tampaknya musuh utama tentara wanita bukanlah Korea Utara, tapi atasan laki-laki," tulis salah satu netizen pada Naver, portal internet terbesar di Korsel.
Masyarakat Korsel masih konservatif secara sosial meskipun negaranya berkembang pesat sebagai kekuatan industri. Korban pelecehan seksual di negara ini seringkali menghadapi tekanan untuk tetap bungkam karena takut dipermalukan publik.