Filipina Selidiki Jatuhnya Pesawat Militer yang Tewaskan 50 Orang

Filipina Selidiki Jatuhnya Pesawat Militer yang Tewaskan 50 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 14:23 WIB
Pesawat militer Filipina mengalami kecelakaan imbas gagal mendarat hingga kemudian terbakar. Total ada 29 orang yang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Penampakan pesawat militer Filipina yang jatuh (Joint Task Force-Sulu via AP)
Manila -

Otoritas Filipina memerintahkan penyelidikan terhadap insiden jatuhnya pesawat militer milik Angkatan Udara yang menewaskan 50 orang.

Seperti dilansir Reuters, Senin (5/7/2021), beberapa pejabat setempat yang mengutip para saksi mata menuturkan bahwa sejumlah penumpang pesawat militer jenis Lockheed C-130 itu melompat keluar beberapa detik sebelum pesawat menghantam daratan dan terbakar.

Korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada akhir pekan ini terdiri atas 47 tentara yang ada di dalam pesawat dan tiga warga sipil yang ada di daratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat militer itu diketahui tengah membawa para tentara yang baru saja lulus pendidikan dan akan melakukan operasi memberantas pemberontakan. Pesawat itu jatuh saat hendak mendarat di bandara Jolo, Provinsi Sulu.

Juru bicara militer Filipina, Mayor Jenderal Edgard Arevalo, menuturkan bahwa terdapat 96 penumpang di dalam pesawat militer itu, yang semuanya sudah diketahui keberadaannya. Dia menyebut bahwa selain 47 tentara tewas, 49 personel militer lainnya mengalami luka-luka.

ADVERTISEMENT

Arevalo menambahkan bahwa empat warga sipil yang ada di daratan juga mengalami luka-luka.

Dalam konferensi pers, Arevalo menyebut pesawat militer itu dalam 'kondisi sangat baik' dan memiliki 11.000 jam terbang tersisa sebelum pemeliharaan selanjutnya.

"Kami bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden yang sangat tragis, karena menurut informasi yang tersedia, pesawat itu mematuhi protokol yang ditetapkan," tegas Arevalo.

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, memerintahkan dilakukannya penyelidikan terhadap insiden yang tercatat sebagai bencana udara militer terburuk selama nyaris 30 tahun di Filipina ini.

Militer Filipina diketahui sejak lama bertempur melawan militan Islamis dari kelompok Abu Sayyaf dan faksi-faksi lainnya. Namun otoritas Filipina menyatakan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan pesawat militer itu ditembak jatuh oleh militan.

"Kami meyakinkan orang-orang bahwa kami transparan dan hasil penyelidikan akan diumumkan saat sudah selesai," ucap Arevalo, sembari menuturkan bahwa otoritas setempat masih mencari keberadaan rekaman penerbangan dari pesawat militer itu.

Bandara Jolo diketahui memiliki landasan sepanjang 1.200 meter yang biasa digunakan oleh penerbangan turboprop sipil, meskipun terkadang sejumlah penerbangan militer juga menggunakannya.

Situs C-130.net menyebut pesawat militer yang jatuh di Filipina itu pertama diterbangkan tahun 1988 silam. Model ini disebut banyak digunakan oleh militer berbagai negara.

Militer Filipina sendiri diketahui memiliki catatan keselamatan udara yang tidak sempurna. Bulan lalu, sebuah helikopter Black Hawk jatuh saat misi latihan dan menewaskan enam orang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads