Hadiah Ultah Tak Terduga dari Pendemo Myanmar bagi Pimpinan Junta

Round Up

Hadiah Ultah Tak Terduga dari Pendemo Myanmar bagi Pimpinan Junta

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 04:28 WIB
Panglima Militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing meminta agar demo dihentikan. Min Aung meminta masyarakat menghindari kerumunan karena sedang pandemi Covid-19.
Pimpinan junta militer, Jenderal Min Aung Hlaing (Foto: Screenshoot AP)
Jakarta -

Pimpinan junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mendapatkan hadiah ulang tahun tak terduga dari para demonstran antikudeta. Diketahui Min berulang tahun yang ke-65 tahun.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (4/7/2021), Min Aung Hlaing berulang tahun pada Sabtu lalu (3/7). Para demonstran menyambut hari 'spesial' tersebut dengan cara membakar gambarnya dan sebuah peti mati tiruan sebagai bentuk luapan amarah atas kudeta yang telah berlangsung lebih dari 5 bulan lamanya.

Ucapan bernada ancaman ngeri pun tertulis dalam karangan bunga di hari ulang tahun sang pemimpin junta tersebut. Kalimat seperti "Semoga anda tidak beristirahat dengan tenang" dan "Semoga hari ulang tahun dan hari kematian anda sama," tertulis di jejeran karangan bunga di kotapraja Theinzayet, Negara bagian Mon timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya di satu tempat, aksi protes di hari ulang tahun Min juga terjadi di banyak negara bagian di Myanmar.

"Kami membakar ini sebagai kutukan," kata seorang pengunjuk rasa di kota Mandalay sembari membakar tumpukan kecil foto jenderal berusia 65 tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

Juru bicara junta Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters atas tindakan para demonstran.

Min Aung Hlaing Gagal Pensiun

Diketahui dalam aturan sebelumnya, Min Aung Hlaing seharusnya sudah pensiun di usianya yang ke-65 tahun tersebut. Namun usia wajib pensiun yang awalnya berusia 65 tahun dibatalkan usai kudeta berlangsung.

Min Aung Hlaing diketahui mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Junta mempersingkat satu dekade reformasi demokrasi yang telah membawa Myanmar keluar dari pengekangan di bawah junta sebelumnya.

Lihat juga video 'Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan Anti Kudeta':

[Gambas:Video 20detik]



Aksi protes terus terjadi di banyak daerah di Myanmar. Mogok kerja membuat bisnis-bisnis menderita kerugian. Bahkan terjadi pertempuran di perbatasan Myanmar sehingga memaksa sekitar 200.000 orang melarikan diri dari rumah mereka.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam arahan minggu lalu, ada lebih dari 880 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan lebih dari 5.200 lainnya ditahan. Data tersebut kemudian dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Myanmar.

Sanksi dari AS Berlanjut

Kudeta Myanmar memicu banyak negara Barat menyuarakan kecaman. Bahkan beberapa di antaranya menjatuhkan sanksi, salah satunya Amerika Serikat.

Pada Jumat (2/7), AS menjatuhkan sanksi baru terhadap 22 pejabat militer dan menteri Myanmar terkait kudeta. Sanksi-sanksi terbaru AS itu menargetkan Menteri Informasi Chit Naing, Menteri Investasi Aung Naing Oo, Menteri Tenaga Kerja dan Imigrasi Myint Kyaing, dan Menteri Kesejahteraan Sosial, Pemulihan dan Permukiman Kembali Thet Khine.

Tiga anggota Dewan Administrasi Negara -- nama resmi pemerintah junta militer Myanmar -- yang berkuasa di Myanmar juga dijatuhi sanksi AS, bersama dengan 15 pasangan dan anak-anak usia dewasa dari para pejabat Myanmar.

Di bawah sanksi-sanksi baru ini, seluruh properti di AS atas nama individu yang dikenai sanksi akan diblokir, dan warga AS maupun orang-orang di wilayah AS dilarang melakukan transaksi properti atau modal dengan mereka.

Departemen Perdagangan AS juga menjatuhkan sanksi baru terhadap empat entitas bisnis terkait militer Myanmar. Keempat entitas itu terdiri atas King Royal Technologies Co yang menyediakan layanan komunikasi satelit yang mendukung militer Myanmar, kemudian Wanbao Mining dan dua anak perusahaannya yang memiliki perjanjian bagi hasil dengan sebuah perusahaan lainnya yang membantu mendanai Kementerian Pertahanan Myanmar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads