Sejumlah kota di Brasil dilaporkan menyuntikkan puluhan ribu vaksin virus Corona (COVID-19) yang sudah kedaluwarsa. Laporan yang disampaikan media lokal itu dibantah mentah-mentah oleh otoritas setempat.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (3/7/2021), laporan media lokal menyebutkan bahwa data Kementerian Kesehatan Brasil menunjukkan otoritas sejumlah kota telah menyuntikkan sedikitnya 26.000 dosis vaksin Corona buatan AstraZeneca yang sudah kedaluwarsa.
Media lokal Folha de S.Paulo secara spesifik menyebut kota Maringa sebagai wilayah yang menggunakan vaksin kedaluwarsa terbanyak, lebih dari 3.500 dosis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantahan telah disampaikan oleh otoritas kota Maringa yang menegaskan bahwa dosis-dosis vaksin tampak kedaluwarsa pada database publik karena adanya penundaan pendaftaran data baru pada sistem Kementerian Kesehatan.
"Tidak ada dosis vaksin kedaluwarsa di Maringa, tapi ada kesalahan dalam sistem SUS (jaringan kesehatan publik)," sebut Sekretaris Kesehatan kota Maringa, Marcelo Puzzi, dalam pernyataannya.
Beberapa kota lainnya yang juga dilaporkan menggunakan vaksin kedaluwarsa, memberikan kesalahan data yang sama.
Pemerintah daerah untuk beberapa kota seperti Sao Paulo, Juiz de Fora dan Belo Horizonte, yang juga disebut dalam laporan Folha de S.Paulo, merilis pernyataan yang isinya menyangkal telah menyuntikkan dosis vaksin kedaluwarsa.
Menurut laporan media, vaksin-vaksin yang kedaluwarsa datang dari batch atau kelompok yang diimpor dari India oleh institut biomedis publik Fiocruz, atau didapatkan melalui Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO).
Belum ada komentar dari Kementerian Kesehatan, Fiocruz maupun PAHO terhadap laporan ini. Institut Serum India yang memproduksi vaksin-vaksin itu, juga belum memberikan tanggapannya.
Vaksin AstraZeneca menjadi salah satu dari dua vaksin yang dominan digunakan di Brasil, selain vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech asal China.