Kim Jong-Un Bakal Eratkan Hubungan dengan China di Tengah Pandemi

Kim Jong-Un Bakal Eratkan Hubungan dengan China di Tengah Pandemi

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 01 Jul 2021 15:20 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, kini menjadi sorotan. Bukan karena kebijakannya, melainkan karena penampilannya yang dinilai lebih kurus.
Kim Jong-Un (dok. AP Photo)
Pyongyang -

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, menyatakan dirinya akan mendorong peningkatan hubungan dengan China, sekutu utamanya. Tekad ini disampaikan saat dia berjuang membawa Korut keluar dari krisis pandemi virus Corona (COVID-19) yang semakin dalam.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (1/7/2021), komentar Kim Jong-Un itu disampaikan dalam pesan kepada Presiden China, Xi Jinping, saat menyelamati hari jadi ke-100 tahun Partai Komunis China.

"Partai Buruh Korea, dengan persatuan yang kuat dengan Partai Komunis China, akan meningkatkan persahabatan dengan China ke titik strategis baru seperti disyaratkan oleh waktu dan seperti diinginkan oleh rakyat kedua negara," tutur Kim Jong-Un seperti dikutip kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam referensi jelas kepada Amerika Serikat (AS), Kim Jong-Un menyatakan bahwa 'fitnah kejam kekuatan musuh dan tekanan menyeluruh terhadap Partai Komunis China tidak lebih dari upaya terakhir dan mereka tidak pernah mengetahui kemajuan yang berlangsung atas rakyat China'.

Pesan Kim Jong-Un untuk China ini disampaikan sehari setelah media nasional Korut melaporkan bahwa Kim Jong-Un dalam rapat Politburo mengkritik adanya penyimpangan 'krusial' dalam kampanye anti-Corona yang memicu 'krisis besar'.

ADVERTISEMENT

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, namun ada spekulasi bahwa Kim Jong-Un mungkin bermaksud meminta bantuan internasional, termasuk pengiriman vaksin.

Otoritas Korut mempertahankan langkah pencegahan Corona paling berat di dunia, termasuk menutup perbatasan selama 1,5 tahun, meskipun klaim bebas Corona di negara ini dipertanyakan. Langkah semacam itu menghancurkan perekonomian rezim komunis ini yang sudah memburuk.

Kim Jong-Un sebelumnya menyebut negaranya menghadapi situasi 'terburuk yang pernah ada'. Tidak diketahui secara jelas kapan Korut akan membuka kembali perbatasannya dengan China, dan sejauh ini tidak ada laporan bahwa negara itu telah menerima vaksin.

Para pakar menilai China khawatir jika Korut kolaps dan dilanda kekacauan karena tidak ingin pengungsi membanjiri perbatasan kedua negara. Dalam pernyataan pada Rabu (30/6) waktu setempat, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, melontarkan kemungkinan penyaluran bantuan untuk Korut.

"China dan DPRK (nama resmi Korut) memiliki tradisi sejak lama untuk saling membantu ketika menghadapi kesulitan. Jika diperlukan, China akan secara aktif mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada DPRK," ucap Wang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads