Gelombang Panas Tewaskan Ratusan Orang, Warga Kanada Padati Pusat Pendingin

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 01 Jul 2021 11:11 WIB
Pusat pendingin di British Columbia, Kanada, dipenuhi warga saat gelombang panas melanda (Don MacKinnon/AFP)
Ottawa -

Warga Kanada memadati pusat-pusat pendingin di tengah terjangan gelombang panas, yang sejauh ini menewaskan ratusan orang. Korban tewas paling banyak akibat gelombang panas tercatat ada di wilayah Provinsi British Columbia.

Seperti dilansir AFP, Kamis (1/7/2021), warga dilaporkan membanjiri 25 pusat pendingin yang tersebar di Vancouver, British Columbia. Mereka memilih menghabiskan waktu dengan membaca buku atau bekerja dengan laptop di dalam ruangan yang dilengkapi pendingin udara.

"Kita pernah mengalami gelombang panas sebelumnya, tapi tidak seperti ini. Saya terkejut dengan betapa banyaknya kematian yang terjadi," tutur salah satu warga setempat bernama Lou.

"Saya tidak memiliki pendingin udara, hanya kipas angin di rumah -- saya datang ke sini hanya untuk bekerja di tempat yang sejuk," imbuhnya.

British Columbia yang merupakan provinsi paling barat di Kanada ini dilanda gelombang panas selama beberapa hari. Suhu udara yang mencetak rekor, yakni mencapai 49,5 derajat Celsius, tercatat di kota Lytton yang berjarak 3 jam perjalanan di sebelah timur laut Vancouver pada Selasa (29/6) waktu setempat.

Gelombang panas ini memakan banyak korban jiwa, dengan kepolisian setempat menyatakan bahwa jumlahnya meningkat 'setiap jamnya'. Pakar meteorologi memperingatkan bahwa suhu udara lebih ekstrem masih bisa melanda.

Dinas koroner British Columbia melaporkan sedikitnya 486 'kematian mendadak' antara Jumat (25/6) hingga Rabu (30/6) waktu setempat. Angka itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan angka normal yang mencapai 165 kematian setiap gelombang panas melanda.

"Meskipun terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti soal berapa banyak dari kematian ini yang terkait gelombang panas, diyakini bahwa peningkatan signifikan dalam kematian yang dilaporkan disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda British Columbia dan terus mempengaruhi banyak wilayah provinsi kita," demikian pernyataan dinas koroner British Columbia.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork