Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris meminta maaf setelah dokumen rahasia mengenai pergerakan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Laut Hitam, ditemukan di halte bus.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (29/6/2021), Menteri Pertahanan junior Inggris, Jeremy Quin mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah "sangat menyesal" atas kesalahan tersebut, yang ia tuduhkan pada seorang pejabat senior kementerian.
Salah satu dokumen, yang ditemukan oleh seorang warga di Kent, Inggris tenggara, dan diserahkan kepada BBC, bertuliskan "Secret: UK Eyes Only".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Quin mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dokumen yang hilang itu sekarang telah kembali ke kementerian dan akses individu ke materi sensitif itu telah ditangguhkan, sambil menunggu penyelidikan.
Dikatakan Quin, pegawai yang tidak disebutkan namanya telah melaporkan kehilangan dokumen tersebut. "Saya tidak ingin berprasangka terhadap penyelidikan tetapi tampaknya ini adalah kesalahan oleh individu itu," ujar Quin.
Seperti diberitakan BBC, sejumlah dokumen rahasia Kementerian Pertahanan Inggris berisi rincian mengenai kapal perang HMS Defender dan militer Inggris ditemukan teronggok di halte bus di Kent, daerah luar Kota London.
Serangkaian berkas membahas kemungkinan reaksi Rusia atas keberadaan HMS Defender yang melintasi perairan Ukraina dekat pesisir Krimea pada Rabu (23/06).
Simak juga 'Menkes Baru Inggris Sajid Javid Prioritaskan Masalah Corona Berakhir!':
Beberapa berkas menunjukkan bahwa HMS Defender yang mengangkut persenjataan dan helikopter sedang menempuh sebuah misi bertajuk "Op Ditroite" yakni "melintas secara wajar di perairan teritorial Ukraina. Misi itu dilakukan dengan ekspektasi bahwa Rusia bisa merespons secara agresif.
Kenyataannya, pada Rabu (23/06), lebih dari 20 pesawat dan dua kapal penjaga pantai Rusia membayangi HMS Defender selagi kapal perang itu berlayar sekitar 19 kilometer dari pesisir Krimea.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan satu kapal patroli melepaskan tembakan peringatan dan satu pesawat jet menjatuhkan bom di jalur perlintasan HMS Defender. Namun, pemerintah Inggris membantah keterangan itu, menepis pernyataan bahwa ada tembakan peringatan yang dilepaskan.
Kumpulan berkas lainnya membahas kemungkinan pengerahan militer Inggris di Afghanistan setelah operasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan Amerika Serikat berakhir di sana.