Lockdown Diperketat, Puluhan Ribu Pekerja Tinggalkan Ibu Kota Bangladesh

Lockdown Diperketat, Puluhan Ribu Pekerja Tinggalkan Ibu Kota Bangladesh

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 28 Jun 2021 11:53 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Puluhan ribu pekerja migran meninggalkan Dhaka, ibu kota Bangladesh pada Minggu (27/6) waktu setempat menjelang lockdown (penguncian) yang diperketat, yang akan membatasi sebagian besar kegiatan ekonomi dan mengharuskan orang-orang di rumah saja. Pengetatan lockdown ini dilakukan seiring meningkatnya kasus infeksi virus Corona.

Pembatasan aktivitas dan pergerakan sebenarnya telah diberlakukan sejak pertengahan April karena kasus dan kematian terkait COVID-19 melonjak.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (28/6/2021), kasus infeksi menurun pada Mei tetapi mulai meningkat lagi bulan ini, dengan lebih dari 6.000 kasus harian pada Kamis (24/6) dan 108 kematian pada Jumat (25/6), angka tertinggi dalam lebih dari dua bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan kasus itu telah mendorong pemerintah Bangladesh untuk memperketat pembatasan secara bertahap mulai Senin (28/6) ini, dengan kegiatan ekonomi - termasuk toko, pasar, transportasi dan kantor - akan ditutup pada Kamis (1/7) mendatang.

ADVERTISEMENT

Orang-orang akan diperintahkan untuk tinggal di rumah sementara hanya layanan darurat dan pabrik berorientasi ekspor yang bisa terus beroperasi.

Hal itu telah memicu eksodus dari Dhaka, ibu kota Bangladesh. Kapal-kapal feri telah beroperasi dengan kecepatan berlebih, dengan beberapa layanan beroperasi 24 jam sehari dan mengangkut lebih dari 1.000 penumpang dalam sekali perjalanan.

"Kami tidak ingin mereka memadati feri. Tapi mereka tidak mendengarkan," kata Wakil Inspektur Polisi Mohammad Reza.

Simak juga 'Ledakan Besar Misterius di Bangladesh Tewaskan 7 Orang':

[Gambas:Video 20detik]



Seorang pejabat senior di Bangladesh Inland Water Transport Corporation yang dikelola negara, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 50.000 orang telah menyeberangi sungai dengan feri pada hari Minggu (27/6) saja.

Di sebuah stasiun sungai di kota pedesaan Sreenagar sekitar 70 km selatan Dhaka, ribuan orang mengantre sejak Minggu (27/6) pagi waktu setempat untuk menyeberangi Padma, anak Sungai Gangga.

"Kami tidak punya pilihan selain meninggalkan kota," kata Fatema Begum (60) kepada AFP sambil menunggu feri.

"Selama lockdown, tidak ada pekerjaan. Dan jika kami tidak bekerja, bagaimana kami membayar sewa? Jadi kami mengemasi semuanya dan kembali ke desa kami," ujarnya.

Mohammad Masum (30), seorang pedagang kaki lima di Dhaka, mengatakan lebih baik pulang ke desa dan "menghabiskan waktu bersama keluarga" daripada dikurung di ibu kota.

Bangladesh telah melaporkan lebih dari 880.000 kasus infeksi Corona dan lebih dari 14.000 kematian, tetapi para ahli mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena kemungkinan tidak dilaporkan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads