Tolak Vaksin Asing, Khamenei Disuntik Vaksin Corona Buatan Iran

Tolak Vaksin Asing, Khamenei Disuntik Vaksin Corona Buatan Iran

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Jun 2021 19:01 WIB
In this photo released by an official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei delivers his sermon in the Friday prayers at Imam Khomeini Grand Mosque in Tehran, Iran, Friday, Jan. 17, 2020. Irans supreme leader said President Donald Trump is a
Ayatollah Ali Khamenei (dok. Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Teheran -

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan telah menerima dosis pertama suntikan vaksin virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan secara domestik oleh Iran sendiri.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (25/6/2021), Khamenei mengatakan bahwa dirinya tidak tertarik untuk disuntik vaksin Corona buatan asing. Dia menyatakan lebih baik untuk 'menunggu vaksin Iran karena kita harus bangga dengan kehormatan nasional ini'.

Pada Januari lalu, Khamenei melarang impor vaksin Corona buatan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang mencerminkan ketidakpercayaan terhadap negara Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan farmasi Iran, Shifafarmed, membuat vaksin Corona bernama COVIran Barekat yang didasarkan dari virus yang dinonaktifkan. Studi pertama untuk keamanan dan efektivitas vaksin itu dimulai pada akhir Desember tahun lalu.

Penggunaan darurat disetujui pekan lalu setelah Iran -- negara Timur Tengah yang paling terdampak pandemi -- menghadapi masalah dalam mengimpor pasokan vaksin Corona yang cukup.

ADVERTISEMENT

Iran belum merilis data soal efikasi vaksin Corona buatannya. Namun negara ini mengklaim bahwa orang-orang yang telah disuntik vaksin domestik ini memiliki imunitas 85 persen terhadap virus Corona yang mematikan.

Pada Jumat (25/6) waktu setempat, otoritas Iran melaporkan angka kematian harian naik menjadi 115 kematian dalam sehari. Total kematian akibat Corona di Iran saat ini mencapai sedikitnya 83.588 kematian.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, melaporkan 10.820 kasus baru terdeteksi dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan ini, total 3.150.949 kasus Corona kini tercatat di wilayah Iran.

Lihat juga Video: Brasil Tolak Vaksin Corona Sputnik, Rusia: Mungkin Motif Politik

[Gambas:Video 20detik]



Hingga kini, Sadat Lari menyatakan bahwa 3.219 pasien Corona dalam kondisi serius, dengan sekitar 1.397 pasien di antaranya masih menjalani perawatan medis di rumah sakit. Disebutkan juga bahwa total 2.809.595 pasien Corona di Iran telah dinyatakan sembuh.

Otoritas Iran dalam pernyataannya juga menyebut tengah bekerja sama dengan sebuah negara asing dalam pengembangan vaksin Corona. Otoritas Iran menyebut satu vaksin lainnya, yang diproduksi bersama-sama dengan Kuba, akan disertakan dalam paket vaksin Iran dalam beberapa hari ke depan.

Penelitian vaksin lokal Iran mendapatkan urgensi setelah otoritas setempat menuduh sanksi-sanksi AS menghambat upaya vaksinasi massal di negara tersebut.

Iran berhasil mempertahankan sejumlah akses ke vaksin Corona, termasuk melalui partisipasinya dalam program berbagi vaksin global, COVAX, yang dirancang untuk memprioritaskan vaksin ke negara-negara miskin dunia. Namun bank-bank dan institusi finansial internasional enggan berurusan dengan Iran karena mengkhawatirkan hukuman dari AS.

Namun di bawah program COVAX, Iran bisa mendapatkan cukup pasokan vaksin untuk separuh dari 82 juta jiwa penduduknya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads