Ratusan Makam Ditemukan di Bekas Sekolah Pribumi di Kanada

Ratusan Makam Ditemukan di Bekas Sekolah Pribumi di Kanada

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Jun 2021 15:20 WIB
The Canadian national flag flies above the Canadian embassy in Beijing, China, January 15, 2019.  REUTERS/Thomas Peter
Ilustrasi (dok. REUTERS/Thomas Peter)
Ottawa -

Ratusan makam tanpa nama ditemukan di dekat sebuah bekas sekolah asrama Katolik untuk anak-anak pribumi di wilayah Kanada sebelah barat.

Seperti dilansir AFP, Kamis (24/6/2021), temuan ini berlokasi di sekitar bekas sekolah asrama di Marieval, Saskatchewan. Upaya penggalian di lokasi temuan telah dimulai sejak akhir Mei lalu.

Penggalian dilakukan menyusul temuan 215 jasad anak sekolah di sebuah bekas sekolah asrama lainnya -- juga untuk anak-anak pribumi -- di Kamloops, British Columbia, beberapa waktu lalu yang mengejutkan publik Kanada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan ratusan jasad anak itu membangkitkan kembali seruan kepada Paus Fransiskus dan Gereja Katolik -- mengelola sekolah asrama itu -- untuk meminta maaf atas tindak penganiayaan dan kekerasan yang dialami para siswa sekolah asrama tersebut, di mana mereka dipaksa berasimilasi ke dalam budaya yang dominan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh beberapa media Kanada, termasuk CBC dan CTV, komunitas pribumi Cowessess menyatakan pihaknya mendapati 'temuan mengerikan dan mengejutkan dari ratusan makam tanpa tanda' saat melakukan penggalian di bekas sekolah asrama Marieval.

ADVERTISEMENT

"Jumlah makam tanpa tanda akan menjadi yang paling substansial secara signifikan di Kanada," sebut Federasi Bangsa Adat Berdaulat (FSIN) dalam pernyataannya.

Perry Bellegarde selaku kepala nasional Dewan Bangsa Pertama menyebut kabar itu 'sungguh tragis, tapi tidak mengejutkan'.

Setelah temuan jasad anak-anak di Kamloops, penggalian dilakukan di dekat sejumlah bekas sekolah untuk anak-anak pribumi di berbagai wilayah Kanada, dengan bantuan pemerintah setempat.

Sekolah asrama Marieval di Saskatchewan bagian timur diketahui menampung anak-anak pribumi antara tahun 1899 hingga 1997 lalu, sebelum dihancurkan dan digantikan oleh bangunan sekolah biasa.

Sekitar 150.000 anak-anak pribumi Amerika, Metis dan Inuit direkrut secara paksa hingga tahun 1990-an di sedikitnya 139 sekolah asrama yang tersebar di Kanada, di mana mereka terisolasi dari keluarga mereka, bahasa mereka dan budaya mereka.

Menurut komisi penyelidikan yang menyimpulkan bahwa Kanada telah melakukan 'genosida budaya terhadap komunitas pribumi, banyak dari anak-anak tersebut yang menjadi korban perlakuan kasar dan penganiayaan seksual, dan lebih dari 4.000 anak-anak meninggal di sekolah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads