Otoritas India menetapkan virus Corona (COVID-19) varian Delta Plus sebagai varian yang menjadi kekhawatiran. Penetapan dilakukan setelah puluhan kasus Corona varian Delta Plus terdeteksi di empat negara bagian India sekaligus.
Seperti dilansir Reuters dan The Indian Express, Rabu (23/6/2021), Kementerian Kesehatan India, pada Selasa (22/6) waktu setempat, menetapkan varian Delta Plus sebagai varian yang mengkhawatirkan atau meresahkan.
Kementerian mengarahkan negara-negara bagian di India yang mendeteksi varian Delta Plus untuk meningkatkan langkah pengendalian kasus, meningkatkan tes Corona, pelacakan dan vaksinasi.
Corona varian Delta Plus, atau yang disebut B.1.617.2.1 diketahui masih erat terkait dengan Corona varian Delta yang menjadi penyumbang utama dalam gelombang kedua Corona di India. Sama seperti varian Delta, varian Delta Plus juga telah mengalami mutasi pada spike protein virus RNA, yang berpotensi menjadikannya semakin lebih mudah menular.
Penetapan itu diputuskan setelah INSACOG, sebuah konsorsium 28 laboratorium Kementerian Kesehatan yang terlibat dalam pengurutan genom, menyatakan bahwa varian Delta Plus memiliki tiga karakteristik mengkhawatirkan, yakni semakin mudah menular, lebih kuat dalam mengikat reseptor sel paru-paru, dan berpotensi mengurangi respons antibodi monoklonal.
Menteri Kesehatan Federal, Rajesh Bhushan, dalam konferensi pers menekankan bahwa varian Delta Plus juga telah terdeteksi di sembilan negara lainnya.
"Setiap varian yang diklasifikasikan sebagai varian yang menarik perhatian atau varian mengkhawatirkan atas dasar tingkat penularannya atau virulensi (keganasan)... Varian Delta Plus telah ditemukan di sembilan negara: Amerika Serikat, Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, China dan Rusia," tuturnya.
Simak video 'WHO Tegaskan Vaksin Ampuh Lawan Varian Delta Meski Efikasinya Turun':
(nvc/idh)