Empat agen Arab Saudi yang terlibat kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi ternyata pernah menjalani pelatihan paramiliter di Amerika Serikat (AS). Latihan itu dilakukan di bawah kontrak yang disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (23/6/2021), informasi tersebut diungkapkan oleh media terkemuka AS, The New York Times (NYT), dalam laporan terbarunya yang dirilis Selasa (22/6) waktu setempat.
Pembunuhan Khashoggi terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018. Pelatihan paramiliter itu diikuti oleh empat agen Saudi setahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan NYT menyebut bahwa pelatihan itu diberikan oleh Tier 1 Group, yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Cerberus Capital Management. Pelatihan itu disebut bersifat defensif serta dirancang untuk melindungi para pemimpin Saudi.
Langkah itu mendapat izin dari pemerintahan mantan Presiden Barack Obama tahun 2014 lalu. Pelatihannya berlanjut hingga setidaknya pada awal pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Pihak Cerberus belum mengomentari laporan terbaru NYT ini.
Namun, pejabat eksekutif senior Cerberus, Louis Bremer, telah mengonfirmasi peran perusahaannya dalam melatih empat anggota tim pembunuh Khashoggi dalam jawaban tertulis untuk anggota Kongres AS, tahun lalu, saat dia ditanyai untuk pencalonannya menempati jabatan senior di Pentagon pada era Trump.
Disebutkan NYT bahwa para anggota Kongres AS tidak pernah menerima jawaban tertulis dari Bremer itu, karena pemerintahan Trump tampaknya tidak mengirimkannya kepada Kongres AS sebelum menarik pencalonan Bremer. NYT menyatakan Bremer memberikan dokumen itu kepada pihaknya.
Dalam keterangannya, Bremer bersikeras menyatakan bahwa pelatihan itu 'bersifat protektif' dan 'tidak terkait dengan tindakan keji yang mereka lakukan setelahnya'.
Dituturkan juga oleh Bremer, menurut NYT, bahwa Departemen Luar Negeri AS dan badan-badan pemerintahan lainnya bertanggung jawab untuk memeriksa latar belakangan setiap anggota pasukan asing yang dilatih di wilayah AS.
Sementara itu, dalam tanggapan terhadap laporan NYT, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan bahwa di bawah undang-undang, Departemen Luar Negeri tidak bisa mengomentari 'aktivitas lisensi ekspor pertahanan yang dituduhkan dalam laporan media'.
Price menyatakan kebijakan AS terhadap Saudi 'akan memprioritaskan penegakan hukum dan menghormati hak asasi manusia'.
Khashoggi yang berstatus penduduk AS dan menulis kolom untuk media terkemuka The Washington Post ini dikenal kritis terhadap Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Laporan intelijen AS yang dirilis Februari lalu menyebut MBS menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.
Menurut laporan intelijen AS itu, ada tujuh anggota unit elite yang ditugaskan melindungi MBS, yang menjadi bagian tim pembunuh Khashoggi. Jasad Khashoggi yang dilaporkan dimutilasi, tidak pernah ditemukan. Setelah sempat membantah, Saudi akhirnya mengklaim pembunuhan Khashoggi dilakukan oleh agen-agennya yang bertindak sendiri.
Persidangan tidak jelas yang digelar di Saudi berujung divonis matinya lima orang terkait pembunuhan itu, yang belakangan diperingan menjadi hukuman 20 tahun penjara setelah keluarga Khashoggi memberikan pengampunan. Tiga orang lainnya divonis hukuman penjara puluhan tahun.