Paksa Warga Muslim Berlutut di Jalan, Tentara Sri Lanka Diselidiki

Paksa Warga Muslim Berlutut di Jalan, Tentara Sri Lanka Diselidiki

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Jun 2021 10:43 WIB
Sri Lanka is in the grip of a coronavirus surge, approving the emergency use of the vaccine developed by AstraZeneca and Oxford University on Friday (Ishara S. KODIKARA AFP/File)
Ilustrasi -- Situasi pandemi Corona di Sri Lanka (Ishara S. KODIKARA AFP/File)
Kolombo -

Militer Sri Lanka meluncurkan penyelidikan setelah postingan media sosial menunjukkan sejumlah tentara memaksa warga minoritas Muslim untuk berlutut di jalanan sebagai hukuman karena melanggar aturan lockdown virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir AFP, Rabu (23/6/2021), postingan media sosial itu menunjukkan tentara bersenjata Sri Lanka memerintahkan warga sipil Muslim untuk mengangkat tangan mereka ke atas sambil berlutut di jalanan di kota Eravur, yang berjarak 300 kilometer sebelah timur ibu kota Kolombo.

Warga setempat menganggap perintah semacam itu merendahkan dan mempermalukan korban. Sedangkan otoritas setempat mengakui bahwa tentara-tentara itu tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan hukuman semacam itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para korban disebut sedang dalam perjalanan ke dua restoran setempat untuk membeli makanan, saat insiden itu terjadi.

"Investigasi awal Polisi Militer telah dimulai setelah foto-foto tertentu yang menjadi viral menggambarkan dugaan pelecehan di area Eravur," demikian pernyataan militer Sri Lanka.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga bahwa pejabat yang bertanggung jawab telah dimutasi dan tentara-tentara yang terlibat telah diperintahkan meninggalkan kota.

"Militer akan mengadopsi tindakan disipliner terhadap semua personel militer yang bersalah," imbuh pernyataan militer Sri Lanka, dalam bentuk kesediaan yang langka untuk melakukan penyelidikan sendiri atas insiden yang melibatkan personelnya.

Simak juga 'Saat Banjir Bandang Sri Lanka Telan 14 Nyawa, 2 Orang Hilang!':

[Gambas:Video 20detik]



Sri Lanka diketahui tengah berada di bawah lockdown selama sebulan untuk mengatasi gelombang ketiga Corona.

Jumlah kematian akibat Corona mengalami kenaikan hingga lebih dari empat kali lipat, menjadi 2.531 orang, sejak pertengahan April lalu.

Militer turut dikerahkan untuk membantu polisi dan otoritas kesehatan dalam mengawasi penegakan pembatasan dan aturan lockdown.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads