Sedikitnya satu orang tewas dan belasan orang lainnya luka-luka dalam penembakan brutal di Arizona, Amerika Serikat (AS). Pelaku yang melakukan penembakan dari dalam kendaraannya, telah ditangkap oleh polisi setempat.
Seperti dilansir AFP, Jumat (18/6/2021), penembakan brutal ini berlangsung selama 1,5 jam pada Kamis (17/6) waktu setempat, dengan pelaku melepas tembakan dari dalam kendaraannya di sedikitnya delapan lokasi berbeda di area luar kota Phoenix.
Motif penembakan belum diketahui pasti. Namun kepolisian setempat menduga penembakan ini dilakukan secara acak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku ditangkap oleh polisi setempat di salah satu pemberhentian lalu lintas, usai melakukan aksinya.
Selain satu korban tewas, sedikitnya 12 orang lainnya mengalami luka-luka. Tiga orang di antaranya dilaporkan terkena luka tembak, sedangkan sembilan orang lainnya mengalami luka ringan termasuk akibat pecahan kaca.
Dipastikan otoritas setempat bahwa tidak ada korban yang mengalami luka yang membahayakan nyawa mereka.
"Kami tidak tahu apa motifnya, kami tidak tahu apa yang dipikirkan orang ini ketika dia pergi keluar dan melakukan ini," ucap juru bicara Kepolisian Peoria, Brandon Sheffert.
"Jelas kami ingin mengetahui apa itu (motifnya-red), karena ada banyak orang ketakutan -- banyak orang yang terkena dampaknya," imbuhnya.
Lihat juga video 'Penembakan di Chicago Tewaskan 4 Orang, 4 Lainnya Terluka':
Pelaku penembakan, yang identitasnya belum diungkap ke publik, ditangkap setelah petugas pemadam kebakaran setempat memergoki keberadaan kendaraan yang cocok dengan deskripsi laporan publik. Pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.
Satu senjata disita dari kendaraan pelaku.
Penembakan di Arizona ini terjadi setelah rentetan penembakan massal melanda negara bagian California, yang bertetangga dengan Arizona, di mana seorang pegawai depot kereta menembak mati 9 orang bulan lalu dan melanda Colorado di mana 10 orang tewas dalam penembakan di toko kelontong pada Maret.
Sepanjang tahun lalu, menurut Gun Violence Archive, ada lebih dari 43.000 kematian terkait senjata api di wilayah AS, termasuk bunuh diri.