Malaysia Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Usia 12 Tahun ke Atas

Malaysia Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Usia 12 Tahun ke Atas

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Jun 2021 18:01 WIB
TRURO, ENGLAND - DECEMBER 09: Deborah Cartmel receives the Covid-19 vaccine as the Royal Cornwall Hospital begin their vaccination programme on December 9, 2020 in Truro, United Kingdom. More than 50 hospitals across England were designated as covid-19 vaccine hubs, the first stage of what will be a lengthy vaccination campaign. NHS staff, over-80s, and care home residents will be among the first to receive the Pfizer/BioNTech vaccine, which recently received emergency approval from the countrys health authorities. (Photo by Hugh Hastings/Getty Images)
ilustrasi (Foto: Getty Images/Hugh Hastings)
Kuala Lumpur -

Pemerintah Malaysia menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk usia 12 tahun ke atas. Malaysia juga menyetujui penggunaan darurat untuk vaksin virus Corona (COVID-19) buatan CanSino dan Johnson & Johnson.

Seperti dilansir The Star, Selasa (15/6/2021), Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, mengumumkan bahwa Otoritas Pengendalian Obat-obatan Malaysia (DCA) telah memberikan persetujuan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk usia 12 tahun ke atas.

Meskipun ada persetujuan tambahan itu, Dr Noor Hisham menyatakan prioritas masih akan diberikan kepada kelompok berisiko tinggi sesuai dengan Program Imunisasi COVID-19 Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Kesehatan Malaysia, Dr Adham Baba, sebelumnya menyatakan bahwa anak-anak berusia 12-17 tahun diharapkan akan disertakan dalam fase kelima program vaksinasi nasional, yang kemungkinan akan dimulai pada Agustus mendatang.

Dr Adham menuturkan bahwa sejauh ini baru Pfizer yang mengajukan permintaan izin untuk penggunaan vaksinnya pada anak-anak.

ADVERTISEMENT

Saat ini, vaksin Corona yang tersedia di Malaysia hanya bisa diberikan kepada orang-orang berusia 18 tahun ke atas, seperti diregulasi oleh Badan Regulasi Farmasi Nasional (NPRA).

Dalam pernyataannya, Dr Noor Hisham juga mengumumkan bahwa otoritas Malaysia telah mengabulkan pendaftaran bersyarat untuk penggunaan darurat vaksin CanSino dan vaksin Johnson & Johnson, yang sama-sama hanya membutuhkan satu dosis suntikan saja.

Mengingat persetujuan pendaftaran bersyarat telah diberikan untuk kedua vaksin Corona tersebut, Dr Noor Hisham menegaskan masih dibutuhkan informasi soal kualitas, keamanan dan efikasi vaksin untuk dipantau dan dievaluasi berdasarkan data terbaru.

"Ini untuk memastikan bahwa manfaat atas risiko vaksin itu positif," tegasnya.

Ditambahkan Dr Noor Hisham bahwa pemerintah akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam memerangi pandemi Corona melalui pengadaan pasokan vaksin yang telah dievaluasi kualitasnya, keamanannya dan efektivitasnya oleh NPRA dan disetujui oleh DCA.

Dia menyatakan bahwa pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan warga Malaysia mencapai herd immunity sesuai dengan Program Imunisasi Nasional.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads