.webp)
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali menyampaikan tawaran untuk pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS) menjelang pertemuan pertamanya dengan Presiden Joe Biden. Diketahui Biden berada di bawah tekanan besar untuk bisa mengamankan pembebasan sejumlah warga AS yang ditahan di penjara-penjara Rusia.
Seperti dilansir AFP, Selasa (15/6/2021), Biden yang berjanji akan mengambil pendekatan lebih jelas dan lebih keras terhadap Putin, telah memperjelas bahwa dia akan membahas nasib sejumlah warga AS yang ditahan di Rusia saat bertemu Putin di Jenewa, Swiss, pekan ini.
Tahanan AS di Rusia yang paling dikenal antara lain Paul Whelan, seorang mantan pejabat keamanan pada perusahaan suku cadang mobil yang ditangkap pada Desember 2018 atas dakwaan spionase, dan Trevor Reed yang ditangkap tahun 2019 karena terlibat perkelahian saat mabuk di mana dia meninju dua polisi Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya dalam wawancara dengan NBC News pada awal pekan ini, apakah dirinya bersedia merundingkan pertukaran tahanan dengan Biden, Putin menjawab: "Iya, tentu saja."
Putin bahkan menyerukan adanya perjanjian ekstradisi yang lebih luas. Dalam wawancara itu, Putin juga menyebut bahwa sejumlah kasus merupakan 'persoalan yang bersifat kemanusiaan'.
"Mengapa tidak membahasnya selama itu menyangkut kesehatan dan kehidupan individu-individu tertentu dan keluarga mereka? Tentu saja. Tentu saja," ucapnya.
Bahkan Putin melempar isyarat bahwa kasus Reed bisa diselesaikan dengan cepat. Dia menyebutnya sebagai 'pemabuk dan pembuat onar'.
Simak video 'Putin Berharap Pertemuan dengan Biden Perbaiki Hubungan Rusia-AS':
"Hal-hal semacam ini terjadi dalam kehidupan. Tidak ada yang mengerikan soal itu. Itu juga terjadi pada orang-orang kami," ujar Putin. "Apa yang akan terjadi jika dia melawan polisi, jika dia memukul polisi di negara Anda? Dia akan ditembak mati di lokasi, dan itulah akhirnya. Bukan begitu?" imbuhnya.
Secara spesifik, Putin mengangkat prospek pertukaran tahanan untuk pilot kontrak asal Rusia, Konstantin Yaroshenko, yang disebutnya dituduh atas 'kejahatan umum' dan bahwa dia mengalami 'gangguan kesehatan utama' yang diabaikan otoritas penjara AS.
Yaroshenko dinyatakan bersalah atas dakwaan penyelundupan narkoba ke AS tahun 2011 lalu. Dia diekstradisi dari Liberia ke AS, dalam praktik yang dikecam Rusia sebagai penculikan.
Tahanan Rusia lainnya yang mendekam di penjara AS termasuk Viktor Bout, seorang pedagang senjata produktif yang ditangkap di Thailand tahun 2010 lalu. Dia dijatuhi vonis 25 tahun penjara atas dakwaan penyelundupan senjata ke pemberontak FARC di Kolombia.
Biden sebelumnya berjanji akan meningkatkan tekanan terhadap Rusia karena melindungi penjahat siber yang berada di balik serangan besar-besaran terhadap jalur pipa minyak dan pemasok daging AS.
Saat ditanya di sela-sela forum G7 di Inggris soal pertukaran tahanan melibatkan peretas, Biden menegaskan: "Saya berkomitmen untuk meminta pertanggungjawabannya."
Namun belakangan, penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengklarifikasi bahwa AS tidak mempertimbangkan pertukaran tahanan dengan menyertakan peretas. "Dia tidak mengatakan dia akan bertukar penjahat siber dengan Rusia," tegas Sullivan kepada wartawan.
