Penampar Macron Dihukum 4 Bulan Penjara

Penampar Macron Dihukum 4 Bulan Penjara

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 11 Jun 2021 09:39 WIB
In this grab taken from video Frances President Emmanuel Macron, centre, is slapped by a man, in green T-shirt, during a visit to Tain-l’Hermitage, in France, Tuesday, June 8, 2021. Macron denounced β€œviolence” and β€œstupidity” after he was slapped in the face Tuesday by a man during a visit to a small town in southeastern France. The incident prompted a wide show of support for the head of state from politicians across the ideological spectrum. A video shows a man slapping Macron in the face and the presidents bodyguards pushing the aggressor away as the head of state was quickly rushed from the scene in the town of Tain-l’Hermitage. (BFM TV via AP)
Momen saat Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ditampar seorang pria bernama Damien Tarel (BFM TV via AP)

Di pengadilan, seperti dilaporkan saluran berita BFM, dia menyampaikan simpati untuk gerakan antipemerintah 'rompi kuning' dan bahkan mengakui bahwa dirinya bersama dua temannya sempat mempertimbangkan untuk melemparkan telur atau pai krim ke arah Macron dalam kunjungannya.

"Macron mewakili kemunduran negara kita," ucap Tarel dalam persidangan yang digelar secara cepat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan BFM juga menyebut bahwa Tarel yang seorang pengangguran dan menghidupi dirinya dari tunjangan pacarnya yang penyandang disabilitas ini, menyatakan dirinya kesal atas keputusan Macron untuk datang dan menyapa warga termasuk dirinya.

Tarel menyebutnya sebagai 'taktik pemilu yang tidak saya apresiasi'. Dia menilai keputusan Macron menyapa warga sebagai bagian dari strategi 'untuk menargetkan kaum muda Prancis' karena dia akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu tahun depan.

ADVERTISEMENT

Dalam video insiden itu, Macron yang tersenyum terlihat berjalan mendekati kerumunan warga, termasuk Tarel, yang menunggu di belakang pagar pembatas.

"Ketika saya melihat tampangnya yang ramah dan pendusta, saya memahami bahwa dia ingin mengubah saya menjadi seseorang yang akan memilihnya," ucap Tarel dalam persidangan.

Tamparan ke Macron, sebut Tarel, dilakukan setelah dirinya 'dibanjiri perasan tidak adil'.

Menanggapi insiden yang menimpanya ini, Macron berusaha memperingan situasi dengan menyebutnya 'peristiwa terisolasi'. Dia bahkan berjanji untuk tetap menyapa langsung warga meski ada kekhawatiran keamanan.

Dalam putusannya, pengadilan juga memerintahkan Tarel untuk mencari pekerjaan atau mengikuti program pelatihan kerja, dan melarangnya membawa senjata apapun selama lima tahun.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads