Presiden Prancis Emmanuel Macron akan terus menyapa orang banyak selama tur nasionalnya, meskipun ada kekhawatiran keamanan yang membuatnya ditampar oleh seorang pria di wilayah selatan Prancis.
Macron tampak menganggap enteng insiden penamparan yang dialaminya pada hari Selasa (8/6) waktu setempat di desa Tain l'Hermitage, menyebutnya sebagai "peristiwa tersendiri" dan "kebodohan". Di hari yang sama setelah insiden itu, dia bahkan tetap pergi untuk mengobrol dengan warga dalam kunjungannya di kota terdekat Valence.
"Jelas perjalanannya akan berlanjut: presiden akan tetap berhubungan dengan publik Prancis," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (10/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (10/6/2021):
- Pesawat Militer Myanmar Jatuh, Biksu Senior Dikabarkan Tewas
Sebuah pesawat militer Myanmar yang membawa biksu senior jatuh di dekat pusat kota Mandalay karena cuaca buruk pada hari Kamis (10/6) ini. Jumlah korban jiwa simpang siur.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (10/6/2021), pesawat militer Myanmar tersebut mengangkut enam awak dan delapan penumpang. Pesawat tersebut meninggalkan ibu kota Naypyidaw pada Kamis pagi menuju Pyin Oo Lwin, sebuah kota di wilayah Mandalay.
"Pesawat kehilangan komunikasi ketika berjarak 400 meter (1.300 kaki) dari sebuah pabrik baja di dekat bandara di Mandalay," kata juru bicara junta militer, Zaw Min Tun dalam sebuah pernyataan yang mengaitkan kecelakaan itu dengan "cuaca buruk".
- 3 Warga Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat
Tiga warga Palestina tewas ditembak pasukan khusus Israel yang sedang dalam misi penangkapan di wilayah Tepi Barat utara.
Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (10/6/2021), seorang pejabat keamanan Israel mengatakan, salah satu warga Palestina yang tewas diduga melakukan serangan penembakan terhadap tentara-tentara Israel.
Dua korban tewas lainnya adalah anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina yang menyaksikan baku tembak awal.
Pejabat keamanan Israel mengatakan kepada AFP bahwa pasukan khusus berada di Jenin untuk mencoba "menangkap dua teroris yang telah melakukan serangan penembakan".
- AS Akan Sumbangkan 500 Juta Dosis Vaksin Pfizer ke Seluruh Dunia
Amerika Serikat (AS) telah membeli dan akan menyumbangkan 500 juta dosis vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Pfizer ke seluruh dunia. AS diketahui tengah berupaya menjadi pemain kunci dalam memperluas vaksinasi Corona ke negara-negara lain yang membutuhkan.
Seperti dilansir CNN, Kamis (10/6/2021), seorang sumber yang memahami kebijakan AS itu menuturkan kepada CNN bahwa Presiden Joe Biden akan mengumumkan sumbangan ratusan juta vaksin Corona itu dalam pertemuan G7 di Inggris pekan ini.
Disebutkan sumber itu bahwa sekitar 200 juta dosis akan disalurkan sepanjang tahun 2021 ini, dan 300 juta dosis lainnya akan didistribusikan pada paruh pertama tahun 2022 mendatang. Menurut sumber itu, penasihat utama Biden untuk urusan COVID-19, Jeff Zients, telah menyusun kebijakan itu sejak bulan lalu.
Seluruh dosis vaksin Corona itu akan disalurkan melalui program berbagi vaksin internasional, COVAX, yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
- Dikenal Pemalu-Pendiam, Penampar Macron Terancam Bui 3 Tahun
Pria yang terekam kamera menampar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di depan umum telah ditahan dan akan didakwa penyerangan. Pria berusia 28 tahun itu terancam hukuman maksimum tiga tahun penjara.
Seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Kamis (10/6/2021), sumber kepolisian mengidentifikasi tersangka sebagai Damien Tarel (28) yang diketahui tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Tarel ditahan polisi sejak Rabu (9/6) waktu setempat, setelah diamankan karena menampar wajah Macron dalam kunjungannya ke kota kecil Tain-l'Hermitage, Prancis bagian tenggara, pada Selasa (8/6) waktu setempat.
- Usai Ditampar, Macron Akan Tetap Keliling Menyapa Warga
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan terus menyapa orang banyak selama tur nasionalnya, meskipun ada kekhawatiran keamanan yang membuatnya ditampar oleh seorang pria di wilayah selatan Prancis.
Macron tampak menganggap enteng insiden penamparan yang dialaminya pada hari Selasa (8/6) waktu setempat di desa Tain l'Hermitage, menyebutnya sebagai "peristiwa tersendiri" dan "kebodohan". Di hari yang sama setelah insiden itu, dia bahkan tetap pergi untuk mengobrol dengan warga dalam kunjungannya di kota terdekat Valence.
"Jelas perjalanannya akan berlanjut: presiden akan tetap berhubungan dengan publik Prancis," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (10/6/2021).
"Ini benar-benar tidak dapat dipahami jika orang-orang harus kehilangan kontak dengan presiden karena individu tertentu yang ingin menantangnya," cetus Attal.