Pemerintah Israel menyetujui pelaksanaan pawai kontroversial oleh kelompok nasionalis Yahudi di Yerusalem pekan depan. Pawai kontroversial ini sebelumnya menuai ancaman keras dari kelompok Hamas jika tetap digelar.
Seperti dilansir AFP, Rabu (9/6/2021), kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan pada Selasa (8/6) waktu setempat bahwa pawai di Yerusalem akan tetap digelar.
"Pawai akan diadakan pada Selasa, 15 Juni," demikian pernyataan kantor PM Netanyahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga dalam pernyataan itu bahwa pawai akan digelar 'dalam format yang telah disepakati oleh polisi dan penyelenggara pawai'.
Pernyataan kantor PM Israel itu dirilis setelah sehari sebelumnya, pihak penyelenggara mengumumkan pembatalan pawai yang dijadwalkan digelar pada Kamis (10/6) waktu setempat. Pembatalan diputuskan karena Kepolisian Israel menentang pawai itu dan ada ancaman dari pejabat tinggi Hamas, yang menguasai Gaza.
Pawai yang digelar kelompok nasionalis dan sayap kanan-jauh Israel itu akan diwarnai parade bendera melintasi Gerbang Damaskus dan area Muslim di Yerusalem Timur. Pawai yang digelar tahunan itu memperingati pencaplokan Yerusalem Timur oleh Israel setelah perang Timur Tengah tahun 1967 silam.
Pawai ini awalnya dijadwalkan pada 10 Mei lalu, namun ditunda karena terjadi bentrokan berdarah antara polisi Israel dan warga Palestina di Yerusalem, yang berujung pertempuran berdarah antara Israel dan Hamas yang menguasai Gaza.
"Kami memperingatkan pendudukan (Israel) untuk tidak membiarkan pawai mendekati Yerusalem Timur dan kompleks Masjid Al-Aqsa pada Kamis (10/6)," tegas Al-Hayya dalam peringatannya untuk Israel.
"Kami harap pesannya jelas agar Kamis tidak menjadi 10 Mei (yang baru)," imbuhnya, merujuk pada awal dimulainya pertempuran sengit selama 11 hari antara Hamas dan Israel beberapa waktu lalu.
Diketahui Hamas yang menguasai Gaza terlibat pertempuran berdarah dengan Israel pada Mei lalu. Pertempuran itu diawali oleh serangan roket Hamas dan militan lainnya di Gaza ke wilayah Israel, yang dibalas oleh serangan udara dan artileri oleh Israel ke wilayah Gaza.
Setelah bertempur sengit selama 11 hari, kedua pihak sepakat mengakhiri pertempuran dengan gencatan senjata mulai 21 Mei lalu. Sedikitnya 254 warga Palestina dilaporkan tewas akibat gempuran Israel di Gaza. Sementara 13 warga Israel tewas akibat rentetan serangan roket dari Hamas dan militan lainnya di Gaza.