2 Orang Ditahan Usai Macron Ditampar, Motif Masih Diselidiki

2 Orang Ditahan Usai Macron Ditampar, Motif Masih Diselidiki

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 09 Jun 2021 12:27 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Emmanuel Macron (dok. AP Photo/Thibault Camus)
Paris -

Dua orang ditahan setelah insiden Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ditampar saat menyapa warga di kota kecil Tain-l'Hermitage. Motif penamparan itu dinyatakan masih belum jelas.

Seperti dilansir AFP, Rabu (9/6/2021), rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan Macron ditampar seorang pria berkaos hijau saat dia menyapa kerumunan warga di sela-sela kunjungan ke Tain-l'Hermitage, Prancis bagian tenggara, pada Selasa (8/6) waktu setempat.

Namun saat dia menyapa seorang pria berkaos hijau, tiba-tiba pria itu menampar wajahnya dengan keras. Pengawal kepresidenan yang berada di samping dan belakang Macron dengan cepat mengamankan pria itu dan menarik badan Macron menjauhi pria itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang memakai masker itu tampak meneriakkan slogan 'Montjoie! Saint Denis!' yang merupakan seruan perang abad pertengahan yang diasosiasikan dengan kelompok sayap kanan yang ingin Prancis kembali menjadi monarki.

Pria itu juga dilaporkan meneriakkan kalimat 'A bas la Macronie' yang berarti 'Turunkan Macron'.

ADVERTISEMENT

Otoritas setempat mengumumkan dua pria ditangkap usai insiden itu, dengan salah satunya merupakan pria penampar Macron.

Laporan media setempat menyebut pria yang menampar Macron itu diidentifikasi bernama Damien T. Menurut akun media sosial dengan namanya, Damien T tampaknya mengikuti latihan tempur abad pertengahan dan mem-follow sejumlah influencer sayap kanan terkenal.

Simak video 'Momen Presiden Prancis Ditampar Seorang Pria':

[Gambas:Video 20detik]



Seorang temannya, yang terekam kamera berdiri di sebelah Damien sebelum insiden terjadi, menuturkan dirinya terkejut dengan apa yang terjadi.

"Ini bukan seseorang yang kasar," ucap Loic Dauriac (36) yang tidak ada di lokasi saat temannya, Damien, menampar Macron.

Satu pria lainnya yang ditangkap, disebut bernama Arthur C yang merupakan anggota dewan daerah setempat, menurut situs resmi otoritas Tain-l'Hermitage. Tidak diketahui secara jelas alasan penangkapan Arthur.

Namun jaksa setempat, Alex Perrin, menyatakan kedua pria yang ditangkap, yang sama-sama berusia 28 tahun, kini tengah diinterogasi pihak berwenang.

"Pada tahap interogasi ini, motif mereka masih belum diketahui," sebut jaksa Perrin dalam pernyataannya.

Macon dalam tanggapannya menegaskan bahwa dirinya tidak takut dan akan tetap menyapa warga dengan cara yang sama. "Saya akan selalu bertemu orang-orang," ucap Macron kepada wartawan pada Selasa (8/6) malam waktu setempat.

Insiden ini menuai kecaman banyak pihak, termasuk dari rival politik Macron. Pemimpin sayap kanan-jauh, Marine Le Pen, yang selalu mengkritik Macron menyebut insiden itu 'tidak bisa diterima dan sangat tercela dalam sebuah demokrasi'.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads