Hakim AS Cabut Larangan Senapan Serbu di California

Hakim AS Cabut Larangan Senapan Serbu di California

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 17:39 WIB
The state flag of the U.S. flies outside the building of the countrys consulate-general in St. Petersburg, Russia March 29, 2018. REUTERS/Anton Vaganov
Ilustrasi (dok. Reuters)
California -

Larangan senapan serbu yang berlaku selama tiga dekade di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), dicabut oleh seorang hakim federal melalui putusan terbarunya. Putusan ini menuai kecaman Gubernur California, Gavin Newswom, karena dijatuhkan saat angka kematian akibat penembakan melonjak di AS.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/6/2021), dalam putusan setebal 94 halaman pada Jumat (4/6) waktu setempat, hakim federal Roger T Benitez menggambarkan larangan senapan serbu di California -- yang berlaku sejak tahun 1989 -- sebagai inkonstitusional.

Hakim Benitez dalam putusannya membela hak warga AS untuk memiliki senapan semi-otomatis. Hak untuk memiliki senjata diatur dalam amandemen kedua Konstitusi AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti pisau Swiss Army, senapan AR-15 yang populer merupakan kombinasi sempurna untuk senjata pertahanan dalam negeri dan perlengkapan pertahanan tanah air," tulis hakim Benitez dalam putusannya.

"Senjata dan amunisi di tangan penjahat, tiran dan terorisme menjadi berbahaya; senjata di tangan warga negara yang bertanggung jawab dan taat hukum jauh lebih baik," imbuhnya dalam argumen putusan itu.

ADVERTISEMENT

Hakim Benitez memberikan waktu 30 hari kepada otoritas negara bagian California untuk mengajukan banding atas putusan itu.

Putusan itu langsung menuai kecaman dari Gubernur Newsom, yang menyebut putusan itu sebagai 'ancaman langsung' bagi masyarakat. Dia menegaskan akan mengajukan banding atas putusan itu.

"Ancaman langsung untuk keselamatan publik dan nyawa warga California yang tidak bersalah, titik," sebutnya.

"Kami tidak akan mundur dari pertarungan ini, dan kami akan terus maju demi undang-undang senjata yang masuk akal yang akan menyelamatkan nyawa," tegas Gubernur Newsom.

Putusan ini dijatuhkan saat tindak kekerasan bersenjata meningkat di berbagai wilayah AS. Sepekan sebelumnya, seorang pekerja pusat transit publik di California menembak mati sembilan koleganya, sebelum mengakhiri hidupnya sendiri. Penggeledahan di rumah tersangka berujung temuan 12 pucuk senjata api, dengan sekitar 22 ribu butir amunisi dan sejumlah bom molotov.

Penembakan massal juga dilaporkan terjadi di Florida, Indiana, California, Colorado dan Georgia, dalam lonjakan kekerasan yang disebut Presiden Joe Biden sebagai 'wabah'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads