Banyak abu jenazah korban virus Corona (COVID-19) di India yang tidak diklaim atau diambil oleh keluarga masing-masing setelah proses kremasi selesai. Oleh karena itu, otoritas India memutuskan menenggelamkan abu-abu jenazah korban Corona itu di sungai setempat.
Seperti dilansir AFP, Jumat (4/6/2021), banyak guci tanah liat berisi abu jenazah korban Corona menumpuk di krematorium Sumanahalli, pinggiran Bangalore, India, tanpa ada keluarga yang mengklaim atau mengambilnya. Guci tanah liat itu diselimuti kain putih dan ditempeli stiker bernomor sebagai penanda.
Guci-guci berisi abu itu kemudian diangkut untuk ritual perendaman massal di sungai-sungai setempat, bersama banyak abu jenazah lainnya yang juga tidak diambil pihak keluarga. Totalnya dilaporkan ada sekitar 1.200 korban Corona yang tidak diklaim oleh keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritual seremoni Hindu digelar di tepi Sungai Cauvery di wilayah Karnataka. Dalam ajaran Hindu, diyakini bahwa menenggelamkan atau menaburkan abu jenazah di aliran sungai yang dianggap suci akan membebaskan jiwa orang yang meninggal.
Di Bangalore, banyak keluarga yang ternyata tidak datang mengklaim atau mengambil abu jenazah orang tercinta mereka.
Menurut para pekerja krematorium setempat, beberapa keluarga terlalu miskin untuk melakukan ritual dan yang lainnya diduga takut tertular virus Corona di krematorium yang penuh sesak di mana prosesi pembakaran mayat terus dilakukan tanpa henti.
"Dalam satu keluarga, dua atau tiga anggotanya mungkin meninggal karena Corona dan beberapa orang takut tertular jadi mereka tidak mengambilnya (abu jenazah-red)," tutur kontraktor Krematorium TR Mills Bangalore, Kiran Kumar, kepada AFP.
Situasi itu memaksa otoritas setempat mengambil tindakan dengan menggelar seremoni yang dipimpin pendeta Hindu dan pejabat wilayah Karnataka, R Ashoka, di desa Belakvadi, yang berlokasi 125 kilometer dari Bangalore.
Sebelum ritual penenggelaman dilakukan, abu-abu jenazah itu disemayamkan di atas platform tepi sungai. Guci-guci tanah liat berisi abu jenazah itu diselimuti bunga warna merah dan kuning.
Ashoka yang menjabat Menteri Pendapatan Karnataka, menjadi yang pertama memasukkan guci berisi abu jenazah ke dalam sungai. Para pegawai otoritas setempat meletakkan guci-guci lainnya ke atas coracle -- semacam kapal ringan berukuran kecil -- dan menenggelamkannya ke dalam sungai.
Ritual ini dilakukan tanpa kehadiran keluarga dari para korban, yang tidak mengklaim abu jenazah-jenazah tersebut.