Kasus Pertama Flu Burung Langka Jangkiti Manusia Diungkap China

Round-Up

Kasus Pertama Flu Burung Langka Jangkiti Manusia Diungkap China

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Jun 2021 20:03 WIB
Chicken in a coop
Foto: Ilustrasi Flu Burung (Thinkstock)
Jiangsu -

Belum selesai wabah virus Corona, kini timbul kasus flu burung jenis langka yang biasa dikenal sebagai H10N3 di provinsi Jiangsu, China Timur. Kasus flu burung jenis langka tersebut kini sudah menjangkit ke seorang pria berusia 41 tahun di negara tersebut.

Informasi penyakit flu burung langka tersebut disampaikan Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC) pada hari Selasa (1/6) waktu setempat. Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/6/2021), seorang pria yang terjangkit virus flu burung tersebut merupakan salah satu penduduk kota Zhenjiang.

Kabarnya pria tersebut dirawat di rumah sakit pada 28 April dan didiagnosis dengan H10N3 pada 28 Mei. Pihak NHC pun memberi rincian bagaimana pria tersebut terinfeksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NHC mengatakan, kondisi pria tersebut saat ini dalam keadaan stabil. Pria itu dikabarkan siap untuk segera dipulangkan.

Investigasi lebih lanjut terhadap kontak dekatnya juga tidak ditemukan kasus lain. NHC memastikan tidak ada kasus lain infeksi H10N3 pada manusia yang dilaporkan secara global.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, ada sejumlah jenis flu burung yang telah terdeteksi di China dan beberapa menginfeksi orang-orang secara sporadis, biasanya mereka yang bekerja di peternakan unggas. Namun, ini adalah kali pertama strain H10N3 menginfeksi manusia. Padahal tidak ada indikasi bahwa H10N3 dapat menyebar dengan mudah pada manusia.

Meski demikian, NHC menyatakan, H10N3 adalah patogen rendah, yang berarti menyebabkan penyakit yang relatif lebih ringan pada unggas. Virus jenis langka itu juga disebut tidak mungkin menyebabkan wabah skala besar.

Simak respons WHO di halaman selanjutnya.

Simak Video: Laporan Rusia soal Pertama Kalinya Flu Burung H5N8 Menular ke Manusia

[Gambas:Video 20detik]




Menanggapi temuan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) buka suara. Mereka mengatakan: "Sumber paparan pasien terhadap virus H10N3 tidak diketahui saat ini, dan tidak ada kasus lain yang ditemukan dalam pengawasan darurat di antara penduduk setempat. Saat ini, tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia,"

"Selama virus flu burung beredar di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengejutkan, yang merupakan pengingat nyata bahwa ancaman pandemi influenza terus berlanjut," imbuh WHO.

Koordinator laboratorium regional dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas Organisasi Pangan dan Pertanian di kantor regional untuk Asia dan Pasifik, Filip Claes mengatakan bahwa strain ini "bukan virus yang sangat umum".

Dikatakan Claes, hanya sekitar 160 isolat virus yang dilaporkan dalam 40 tahun hingga 2018, sebagian besar pada burung liar atau unggas air di Asia dan beberapa bagian terbatas Amerika Utara, dan sejauh ini tidak ada yang terdeteksi pada ayam.

Claes menambahkan, menganalisis data genetik virus akan diperlukan untuk menentukan apakah itu menyerupai virus yang lebih tua atau apakah itu campuran baru dari virus yang berbeda.

Sejauh ini, tidak ada jumlah yang signifikan dari infeksi flu burung pada manusia sejak strain H7N9 membunuh sekitar 300 orang selama 2016-2017.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads