"Semua tindakan medis yang diperlukan telah diambil," kata kementerian itu di akun Telegramnya.
"Pasien dalam kondisi stabil, tidak ada bahaya kematian," imbuh kementerian.
Menurut Viasna, Latypov telah memberi tahu ayahnya bahwa dia mendapat tekanan dalam penahanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belarusia telah dilanda aksi demonstrasi berbulan-bulan yang meletus setelah pemilihan presiden pada Agustus 2020 lalu, yang kembali dimenangkan oleh Presiden Alexander Lukashenko. Hasil pemilihan tersebut memicu aksi-aksi demo oleh oposisi dan aktivis.
Pasukan keamanan Belarusia menindak keras aksi protes tersebut, menahan dan memenjarakan ribuan demonstran. Beberapa orang tewas dalam kerusuhan tersebut.
Aktivis politik Belarusia lainnya, Vitold Ashurok yang berusia 50 tahun, meninggal di penjara di timur negara itu bulan lalu, dilaporkan karena serangan jantung.
(ita/ita)