Jalani Sidang Pertama, Aktivis Belarusia Tusuk Lehernya di Pengadilan

Jalani Sidang Pertama, Aktivis Belarusia Tusuk Lehernya di Pengadilan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 02 Jun 2021 13:05 WIB
Ilustrasi sidang (Reuters)
ilustrasi (Foto: Reuters)
Jakarta -

Seorang aktivis politik Belarusia menusuk dirinya sendiri di bagian leher di hari pertama persidangannya yang digelar pada Selasa (1/6) waktu setempat. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/6/2021), Viasna, sebuah kelompok HAM independen yang memantau persidangan Stepan Latypov, mengatakan mereka yakin aktivis itu mencoba bunuh diri di pengadilan menyusul tekanan dalam penahanan.

Ribuan aktivis oposisi dan pengunjuk rasa telah ditangkap dan diadili dalam tindakan keras terhadap demonstrasi antipemerintah yang terjadi sejak tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latypov ditahan pada September tahun 2020 lalu dan diadili di ibu kota Minsk pada Selasa (1/6) waktu setempat atas berbagai tuduhan termasuk menciptakan simbol protes dan menentang penegakan hukum.

ADVERTISEMENT

Viasna mengatakan pria berumur 41 tahun itu muncul di pengadilan dengan memar-memar. Disebutkan bahwa setelah ayahnya diinterogasi, Latypov naik ke bangku dan menusuk lehernya sendiri dengan apa yang tampak seperti pulpen.

"Stepan membiru dan terbaring di bangku, ambulans pun dipanggil," kata Viasna.

Viasna menyatakan bahwa dalam kondisi tidak sadar, aktivis itu dibawa keluar dari ruang sidang dan dirawat di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Belarusia mengatakan Selasa (1/6) malam waktu setempat bahwa Latypov telah sadar kembali dan nyawanya tidak dalam bahaya.

"Semua tindakan medis yang diperlukan telah diambil," kata kementerian itu di akun Telegramnya.

"Pasien dalam kondisi stabil, tidak ada bahaya kematian," imbuh kementerian.

Menurut Viasna, Latypov telah memberi tahu ayahnya bahwa dia mendapat tekanan dalam penahanan.

Belarusia telah dilanda aksi demonstrasi berbulan-bulan yang meletus setelah pemilihan presiden pada Agustus 2020 lalu, yang kembali dimenangkan oleh Presiden Alexander Lukashenko. Hasil pemilihan tersebut memicu aksi-aksi demo oleh oposisi dan aktivis.

Pasukan keamanan Belarusia menindak keras aksi protes tersebut, menahan dan memenjarakan ribuan demonstran. Beberapa orang tewas dalam kerusuhan tersebut.

Aktivis politik Belarusia lainnya, Vitold Ashurok yang berusia 50 tahun, meninggal di penjara di timur negara itu bulan lalu, dilaporkan karena serangan jantung.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads