Kelompok Muslim Akan Gugat Pemerintah Austria Gegara 'Peta Islam'

Kelompok Muslim Akan Gugat Pemerintah Austria Gegara 'Peta Islam'

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 31 Mei 2021 10:26 WIB
France has around 2,500 mosques and prayer halls across the country (AFP Photo/Joel Saget)
ilustrasi (Foto: AFP Photo/Joel Saget)
Jakarta -

Pemerintah Austria mendapat kecaman karena 'peta Islam' yang menunjukkan lokasi masjid dan komunitas Muslim di seluruh negeri. Sebuah kelompok Muslim terkemuka di Austria mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Kanselir Sebastian Kurz terkait "peta Islam" yang kontroversial.

Seperti dilansir Al-Jazeera, Senin (31/5/2021), menurut laporan media Austria, kelompok Muslim Youth Austria mengecam pemerintah karena menerbitkan "peta politik Islam", yang mengidentifikasi lokasi masjid dan asosiasi Muslim di seluruh negeri.

"Penerbitan semua nama, fungsi dan alamat institusi Muslim dan institusi-institusi yang telah dibaca sebagai Muslim merupakan tindakan melewati batas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Integrasi Austria Susanne Raab meluncurkan situs web pada hari Kamis (27/5), yang disebut Peta Nasional Islam, dengan nama-nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi, dan para pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.

Peta interaktif yang disusun bekerja sama dengan Universitas Wina dan Pusat Dokumentasi Politik Islam itu membuat khawatir banyak Muslim Austria.

ADVERTISEMENT

Kelompok Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE) memperingatkan agar tidak menstigmatisasi semua Muslim yang tinggal di Austria "sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis di negara itu". Menurut IGGOE, kampanye ini memicu rasisme dan "menghadapkan warga Muslim pada risiko keamanan besar-besaran".

Namun, menurut Menteri Integrasi, peta itu tidak ditujukan untuk "mencurigai umat Islam secara umum".

Simak juga 'Austria Dukung Israel Cegah Iran Kembangkan Senjata Nuklir':

[Gambas:Video 20detik]



Tujuannya "untuk melawan ideologi politik, bukan agama", katanya.

Sebelumnya, Kanselir Austria telah berulang kali mengecam apa yang dia sebut "Islam politik".

Peta tersebut telah meningkatkan ketegangan antara Partai Rakyat Austria yang konservatif dan mitra koalisinya, Partai Hijau.

Juru bicara Partai Hijau Austria untuk integrasi dan keragaman Faika El-Nagashi menulis di Twitter bahwa tidak ada anggota partai yang terlibat di dalamnya atau diberitahu sebelumnya mengenai peta Islam tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads