Kelompok Bersenjata Culik Puluhan Murid Sekolah Islam di Nigeria

Kelompok Bersenjata Culik Puluhan Murid Sekolah Islam di Nigeria

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 31 Mei 2021 09:45 WIB
Jakarta -

Kelompok bersenjata menculik puluhan anak dari sebuah sekolah Islam di Nigeria.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (31/5/2021), pemerintah negara bagian Niger di Nigeria tengah mengatakan di Twitter bahwa sekitar 200 anak berada di sekolah pada saat serangan yang terjadi pada Minggu (30/5) waktu setempat itu. Penculikan itu terjadi sehari setelah 14 mahasiswa dari sebuah universitas di barat laut Nigeria dibebaskan setelah 40 hari disandera.

Juru bicara kepolisian negara bagian Niger, Wasiu Abiodun mengatakan para penyerang tiba dengan sepeda motor di kota Tegina dan mulai menembak tanpa pandang bulu, menewaskan satu warga dan melukai beberapa orang lainnya. Mereka kemudian menculik anak-anak dari sekolah Islam Salihu Tanko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pejabat sekolah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan para penyerang awalnya menculik lebih dari 100 anak "tetapi kemudian memulangkan anak-anak yang mereka anggap terlalu kecil, yakni mereka yang berusia antara empat dan 12 tahun".

Pemerintah negara bagian Niger, dalam serangkaian tweet, mengatakan para penyerang telah melepaskan 11 murid yang "terlalu kecil dan tidak bisa berjalan" sangat jauh.

ADVERTISEMENT

Kelompok-kelompok bersenjata kerap meneror penduduk di barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah desa, mencuri ternak, dan menyandera orang.

Penculikan semacam itu telah menjadi cara yang sering dilakukan para penjahat untuk mengumpulkan uang tebusan.

Sejak Desember 2020, 730 anak dan pelajar telah diculik, sebelum penyerangan pada hari Minggu (30/5) tersebut.

Pada tanggal 20 April, orang-orang bersenjata yang dikenal secara lokal sebagai "bandit" menyerbu Universitas Greenfield di barat laut Nigeria dan menculik sekitar 20 mahasiswa, menewaskan seorang anggota staf sekolah dalam aksinya.

Lima mahasiswa dieksekusi beberapa hari kemudian untuk memaksa keluarga dan pemerintah membayar uang tebusan. Empat belas mahasiswa dibebaskan pada hari Sabtu (29/5).

Pers lokal mengatakan bahwa keluarga para mahasiswa tersebut telah membayar uang tebusan sebesar 180 juta naira (US$ 440.000) untuk pembebasan mereka.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads