Tak Berhenti Gempuran Israel ke Gaza Meski Dikecam Dunia

Round-Up

Tak Berhenti Gempuran Israel ke Gaza Meski Dikecam Dunia

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Mei 2021 08:05 WIB
Serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Minggu (16/5/2021), menghancurkan beberapa rumah dan menewaskan puluhan warga Palestina di Jalur Gaza. Ada 42 orang tewas, termasuk 10 anak-anak.
Foto: Warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel (AP Photo)
Jakarta -

Agresi militer Israel ke Palestina dikecam berbagai pihak. Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam sendiri resmi mengeluarkan penyataan sikap yaitu mengutuk agresi yang menyebabkan kekerasan di Jerussalem Timur dan Jalur Gaza.

Keterangan tertulis pernyataan bersama tiga negara itu diunggah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun twitternya, Minggu (16/5/2021). Keterangan tertulis itu dibuat oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, dan Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah.

Pernyataan sikap tiga negara serumpun ini dikeluarkan pada Minggu, 16 Mei 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sore ini, bersama Perdana Menteri Malaysia dan Sultan Brunei Darussalam, kami merilis Joint Statement on the Escalation of Violence by Israelis in the Occupied Palestinian Territory," tulis Jokowi dilihat di akun twitternya.

"Kami menegaskan kembali solidaritas kami kepada rakyat Palestina dan dukungan penuh untuk pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," tulisnya.

ADVERTISEMENT
A Palestinian man carries a girl who was rescued from under the rubble of a destroyed residential building following deadly Israeli airstrikes in Gaza City, Sunday, May 16, 2021. The airstrikes flattened three buildings and killed at least 26 people Sunday, medics said, making it the deadliest single attack since heavy fighting broke out between Israel and the territory's militant Hamas rulers nearly a week ago. (AP Photo/Khalil Hamra)Foto: Potret seorang anak Palestina jadi korban agresi militer Israel. (AP Photo/Khalil Hamra)

Dalam pernyataan resminya, ketiga negara mengutuk serangan Israel atas Palestina. Disebutkan, serangan itu telah berulang kali terjadi dan memakan korban warga sipil.

"Kami mengutuk dalam istilah terkuat pelanggaran dan agresi terang-terangan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh lokasi okupasi wilayah Palestina, khususnya di Jerussalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak," tulis keterangan tersebut.

Ketiga negara tersebut menyebut tindakan Israel telah terang-terangan melanggar hukum internasional, termasuk pelanggaran HAM, kolonialisasi, serta politik apartheid terhadap orang-orang Palestina.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal, menghentikan serangan terhadap warga sipil, untuk mengambil langkah-langkah dalam meredakan situasi dan untuk menegakkan hukum dan ketertiban internasional," katanya.

Simak video 'Israel Gempur Gaza Lagi, Warga Palestina Korban Tewas Jadi 212 Orang':

[Gambas:Video 20detik]



Simak seruan damai dari PBB dan Paus Fransiskus di halaman selanjutnya.

Seruan PBB dan Paus Fransiskus untuk Akhiri Agresi Militer

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pada Minggu kemarin untuk membahas eskalasi kekerasan antara Israel dengan Hamas di Gaza.

Sekjen PBB Antonio Guterres membuka sidang dengan menyebut kekerasan itu 'benar-benar mengerikan' dan menegaskan pertempuran harus diakhiri sekarang juga.

Seruan untuk menghentikan aksi saling serang juga datang dari Paus Fransiskus. Pemimpin umat Katolik ini mengutuk pertempuran antara Israel dan Palestina di Gaza dan menyebut kekerasan itu tidak dapat diterima. Kematian para korban, khususnya anak-anak, lanjut Paus Fransiskus, adalah 'tanda bahwa mereka tidak ingin membangun masa depan, tetapi ingin menghancurkannya'.

Seperti dilansir Channel News Asia, hal itu disampaikan Paus Fransiskus dari jendela studionya yang menghadap ke St Peter's Square. Paus Fransiskus berdoa untuk perdamaian, ketenangan dan bantuan internasional untuk membuka jalan dialog.

"Pada hari-hari ini, bentrokan bersenjata yang kejam antara Jalur Gaza dan Israel telah mengambil alih, dan berisiko memburuk menjadi lingkaran kematian dan kehancuran," kata Paus.

"Banyak orang terluka, dan banyak orang tak berdosa telah meninggal. Di antara mereka ada juga anak-anak, dan ini mengerikan dan tidak dapat diterima," kata Paus berusia 84 tahun itu.

"Saya bertanya pada diri sendiri: Ke mana kebencian dan balas dendam akan mengarah? Apakah kita benar-benar berpikir kita akan membangun perdamaian dengan menghancurkan yang lain?" imbuhnya.

Paus Fransiskus menambahkan: "Atas nama Tuhan, yang menciptakan semua manusia setara dalam hak, kewajiban dan martabat dan dipanggil untuk hidup sebagai saudara, saya memohon untuk tenang" dan mengakhiri kekerasan.

Simak sikap dunia Arab terhadap konflik berdarah Israel-Palestina di halaman berikutnya.

Dunia Arab Minta Israel-Palestina Damai, Bahrain Bicara Kemerdekaan

Di dunia Arab, negara-negara bersatu dalam mengutuk serangan udara Israel di Gaza. Negara-negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel -- Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko -- juga turut mengkritik negeri Yahudi itu.

Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengungkapkan keprihatinan besar UEA akan meningkatnya kekerasan di Israel dan Palestina.

Menlu UEA itu juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada semua korban yang terbunuh karena pertempuran sengit antara Israel dan kelompok Hamas tersebut.

Seperti dilansir media Al-Arabiya, Senin (17/5/2021), dalam pernyataan Al Nahyan yang dirilis kantor berita resmi UEA, WAM, disebutkan bahwa UEA juga ikut menyerukan penghentian segera kekerasan dan permusuhan, dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah segera untuk mematuhi gencatan senjata dan memulai dialog politik.

"Peristiwa menyakitkan yang kita saksikan minggu lalu adalah pengingat penting tentang perlunya memulai dialog damai dan rekonsiliasi, dan dalam hal ini kami mengandalkan janji Kesepakatan Abraham untuk generasi sekarang dan masa depan untuk hidup dengan tetangga mereka dalam damai, bermartabat, dan kemakmuran," demikian pernyataan Al Nahyan.

Militer Israel terus meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza di hari perayaan Idul Fitri. Hingga Kamis pagi, jumlah warga Palestina yang meninggal telah mencapai 69 orang.Foto: Militer Israel terus meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza di hari perayaan Idul Fitri. Hingga Kamis (13/5) pagi, jumlah warga Palestina yang meninggal telah mencapai 69 orang. (AP Photo)

Al Nahyan menambahkan, kepemimpinan nyata pada saat krisis ini membutuhkan penghentian semua tindakan dan praktik provokatif, dan balas dendam yang akan meningkatkan ketegangan antara kedua belah pihak, dan bekerja untuk menenangkan situasi dan mengurangi ketegangan.

Senada dengan Al Nahyan, Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif bin Rashid Al Zayani menyampaikan kecaman terhadap gempuran yang dilancarkan Israel di Gaza beberapa waktu terakhir. Otoritas Bahrain berharap konflik antara Israel dan Palestina bisa ditangani secara adil dan setara.

Seperti dilansir The Times of Israel dan Reuters, Senin (17/5/2021), Menlu Bahrain juga menyampaikan kecaman untuk Israel saat melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyadh Al-Maliki, untuk membahas kekerasan di Israel, Tepi Barat dan Gaza.

"Menteri menegaskan kembali kecaman keras Kerajaan Bahrain atas serangan yang dilancarkan pasukan Israel di Jalur Gaza, menyampaikan belasungkawa dari Kerajaan untuk pemimpin dan rakyat Palestina, untuk para martir yang tewas akibat serangan Israel, dan mengharapkan mereka yang luka-luka segera pulih," tulis Menlu Bahrain dalam pernyataan tersebut.

"Menteri Luar Negeri mengungkapkan solidaritas Kerajaan Bahrain dengan rakyat Palestina, menekankan posisi Kerajaan Bahrain yang sangat mendukung perjuangan Palestina, meyakini hak rakyat Palestina untuk membangun negara merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, berdasarkan prinsip solusi dua negara dan Inisiatif Perdamaian Arab dan sesuai dengan keputusan sah internasional yang relevan," imbuh dia.

Simak kecaman Rusia terhadap saling serang Israel-Palestina di halaman selanjutnya.

Rusia Minta Palestina-Israel Hidup Berdampingan dan Damai

Seorang diplomat senior Rusia menyebut gencatan senjata sebagai prioritas utama untuk penyelesaian konflik Israel dan Palestina yang kembali memanas. Rusia juga menyerukan agar upaya-upaya dilakukan untuk memulai kembali dialog perdamaian antara Israel dan Palestina.

Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS News Agency, Senin (17/5/2021), seruan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Vershinin, dalam rapat luar biasa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang digelar online untuk membahas penyelesaian konflik Israel-Palestina.

"Tugas prioritas utama saat ini adalah gencatan senjata dan menghentikan permusuhan. Kami menyerukan kepada pihak-pihak untuk menghormati norma-norma hukum kemanusiaan internasional, untuk menghindari dampak pada populasi sipil dan infrastruktur yang digunakan oleh jurnalis dan media massa," cetus Vershinin.

Ditekankan oleh Vershinin bahwa Rusia mengecam keras penggunaan kekerasan terhadap warga sipil, baik di Israel maupun di Palestina. "Konfrontasi bersenjata, yang sudah menyebabkan kematian dan membuat puluhan orang luka-luka, termasuk wanita dan anak-anak, harus segera dihentikan," tegasnya.

Dalam pernyataannya, Vershinin juga menyampaikan 'belasungkawa yang tulus untuk keluarga korban tewas dan korban luka' dari kedua pihak. Dia juga menekankan bahwa Rusia sangat prihatin dengan 'degradasi situasi dengan cepat di zona konflik'.

Vershinin menambahkan bahwa Rusia juga menyerukan upaya-upaya untuk menciptakan kondisi untuk meluncurkan kembali dialog perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Tidak perlu membuang-buang waktu untuk menciptakan kondisi untuk peluncuran kembali dialog perdamaian Palestina-Israel atas dasar resolusi Dewan Keamanan PBB yang sudah ada dan Majelis Umum, prinsip dua negara, Palestina dan Israel, berdampingan dalam damai dan keamanan," cetusnya.

Simak sikap China atas ketegangan Israel-Palestina di halaman selanjutnya.

China Desak AS Mainkan Peran Akhiri Ketegangan di Gaza

China memperbarui seruannya untuk Amerika Serikat (AS) terkait konflik antara Israel dan Palestina. China mendorong AS untuk memainkan peran konstruktif dalam mengakhiri konflik di Gaza dan berhenti memblokir upaya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menuntut diakhirinya pertumpahan darah.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (17/5/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyatakan China sebagai ketua bergilir dari Dewan Keamanan PBB, mendorong gencatan senjata dan penyaluran bantuan kemanusiaan, di antara proposal lainnya.

Namun, sebut Zhao, pemblokiran oleh 'satu negara' telah mencegah Dewan Keamanan PBB berbicara dengan satu suara.

"Kami menyerukan Amerika Serikat untuk memikul tanggung jawabnya dan mengambil posisi yang tidak memihak untuk mendukung dewan dan memainkan perannya dalam meredakan situasi dan membangun kembali kepercayaan untuk solusi politik," cetus Zhao dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (17/5) waktu setempat.

Palestina-Israel: 'Tak ada Lebaran bagi kami', anak-anak di Gaza ketakutan, tak ada tempat perlindunganFoto: Anak-anak di Gaza ketakutan, tak ada tempat perlindungan (BBC World)

Zhao menegaskan bahwa China 'mengecam keras' kekerasan terhadap warga sipil dan menyerukan diakhirinya serangan udara, serangan darat, serangan roket dan 'tindakan lainnya yang memperburuk situasi'.

"Israel harus menahan diri, secara efektif mematuhi resolusi PBB yang relevan, berhenti menghancurkan rumah-rumah warga Palestina, berhenti mengusir warga Palestina dan berhenti memperluas program permukimannya, menghentikan ancaman kekerasan dan provokasi terhadap warga Muslim, dan menjaga serta menghormati status quo bersejarah atas Yerusalem sebagai situs suci keagamaan," ujar Zhao.

Seruan semakin meluas agar pemerintahan Presiden AS Joe Biden berperan lebih aktif dalam meredakan konflik Israel-Palestina. Sejauh ini, AS yang merupakan sekutu dekat Israel, justru memblokir upaya-upaya China, Norwegia, dan Tunisia untuk meminta Dewan Keamanan PBB merilis pernyataan gabungan, termasuk yang menyerukan penghentian permusuhan.

China sendiri sejak lama menggambarkan diri sebagai pendukung kuat Palestina, sambil membangun hubungan politik, ekonomi dan militer yang lebih dekat dengan Israel.

Simak selengkapnya kondisi Palestina selama agresi militer Israel.

Serangan Terbaru Israel

Sementara itu, dilansir Al Jazeera, Senin (17/5), korban tewas akibat gempuran roket Israel di Palestina mencapai 192 jiwa. Dari 192 korban tewas, 58 di antaranya merupakan anak-anak dan 34 di antaranya merupakan perempuan. Korban terbaru, 42 warga Palestina menjadi korban gempuran udara Israel yang dilancarkan kemarin.

Pengeboman Israel di Jalur Gaza sendiri sudah memasuki hari ketujuh. Selama sepekan, mereka terus membombardir Gaza dengan serangan udara. Rumah kepala Hamas Gaza, Yehya al-Sinwar, juga menjadi sasaran serangan Israel

Kemarin pagi waktu setempat, jet tempur Israel telah melakukan 55 serangan udara di Jalur Gaza. Mereka disebut menargetkan beberapa pangkalan militer dan keamanan di wilayah Palestina, serta beberapa tanah kosong di timur Kota Gaza.

Sebuah gedung berlantai empat juga dibom di pusat Kota Gaza. Namun, dalam laporan awal menunjukkan bahwa warga di gedung itu telah dievakuasi sebelum diserang.

"Api semakin intensif di pangkalan militer, pangkalan keamanan, kamp pelatihan yang kosong dan telah dievakuasi milik kelompok pejuang Palestina," kata Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, sejak konflik pecah pada Senin pekan lalu (10/05), 1.230 orang terluka.

Di pihak Israel sebagaimana dikatakan pejabat setempat, 10 orang termasuk dua anak-anak meninggal dunia akibat serangan roket Hamas di Israel.

Seakan menghiraukan seruan untuk menghentikan agresi, serangan udara terbaru dilancarkan Israel beberapa jam setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengisyaratkan bahwa perang keempat dengan Hamas, yang menguasai Gaza, akan terus berlanjut. Ledakan dilaporkan mengguncang Gaza City, mulai dari wilayah utara hingga selatan, selama 10 menit dalam sebuah serangan udara yang disebut lebih besar, menyasar area lebih luas dan berlangsung lebih lama dari serentetan gempuran yang terjadi 24 jam sebelumnya.

Halaman 2 dari 6
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads