Kecaman Turki hingga RI Kala Israel Serang Warga Palestina di Al-Aqsa

Round-Up

Kecaman Turki hingga RI Kala Israel Serang Warga Palestina di Al-Aqsa

Tim detikcom - detikNews
Senin, 10 Mei 2021 20:03 WIB
Palestinians clash with Israeli security forces at the Al Aqsa Mosque compound in Jerusalems Old City Monday, May 10, 2021. Israeli police clashed with Palestinian protesters at a flashpoint Jerusalem holy site on Monday, the latest in a series of confrontations that is pushing the contested city to the brink of eruption. Palestinian medics said at least 180 Palestinians were hurt in the violence at the Al-Aqsa Mosque compound, including 80 who were hospitalized. (AP Photo/Mahmoud Illean)
Foto: Polisi Israel serang warga Palestina di masjid Al-Aqsa (AP Photo/Mahmoud Illean)
Jakarta -

Sejumlah negara ramai-ramai melontarkan kecaman terhadap serangan polisi Israel kepada warga Palestina di masjid Al-Aqsa. Turki hingga Indonesia termasuk yang mengecam keras tindakan Israel ini.

Sebagaimana diketahui, bentrokan berdarah antara polisi Israel dengan warga Palestina yang ada di masjid Al-Aqsa pecah. Bentrokan yang membuat ratusan orang terluka ini terjadi usai buka puasa.

Sedikitnya 178 warga Palestina mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, pada Jumat (7/5) malam waktu setempat. Polisi Israel menggunakan peluru karet dan granat kejut terhadap warga Palestina yang melemparkan batu ke arah mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/5/2021), bentrokan ini pecah saat kemarahan memuncak di kalangan warga Palestina terkait potensi penggusuran sejumlah keluarga Palestina dari rumah-rumah mereka yang tanahnya diklaim oleh para pemukim Yahudi yang menggugat ke pengadilan.

Negara-negara Arab

ADVERTISEMENT

Penolakan tegas disampaikan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman, terhadap rencana Israel untuk menggusur sejumlah keluarga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem, khususnya Sheikh Jarrah, yang memicu bentrokan berdarah itu.

"Arab Saudi menolak rencana dan langkah Israel untuk mengusir puluhan warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem dan menerapkan kedaulatan Israel atas mereka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

UEA yang baru saja menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu, menyatakan 'kecaman keras' atas rencana penggusuran tersebut.

Menteri Luar Negeri UEA, Khalifa Al-Marar, mendorong otoritas Israel 'memikul tanggung jawab mereka -- sesuai dengan hukum internasional -- untuk memberikan perlindungan yang diperlukan bagi hak-hak warga sipil Palestina untuk menjalankan agama mereka, dan untuk mencegah praktik yang melanggar kesucian Masjid Al-Aqsa yang suci'.

Dalam pernyataan terpisah, Oman juga menyampaikan penolakan atas kebijakan dan prosedur untuk menggusur warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem.

"Menegaskan posisinya teguh dalam mendukung hak yang sah untuk membentuk negara Palestina yang merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," demikian penegasan Kesultanan Oman dalam pernyataannya.

Pada Minggu (9/5) waktu setempat, Yordania mendesak Israel untuk menghentikan serangan 'barbar' terhadap jemaah Masjid Al-Aqsa. "Apa yang dilakukan polisi dan pasukan khusus Israel, mulai dari melakukan pelanggaran terhadap masjid hingga menyerang jemaah, merupakan (perilaku) barbar yang ditolak dan dikecam," tegas pemerintahan Yordania dalam pernyataannya.

Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengutuk bentrok antara polisi Israel dan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yarusalem. Erdogan menyebut tindakan polisi itu sebagai 'serangan keji Israel'.

Dilansir AFP, Minggu (9/5/2021) lebih dari 200 orang terluka ketika polisi anti huru-hara Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Jumat malam. Peristiwa ini menutup seminggu kekerasan di Kota Suci dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

"Kami mengutuk keras serangan keji terhadap masjid Al-Aqsa... yang sayangnya dilakukan setiap Ramadhan," kata Erdogan di Twitter.

"Kami akan terus berada di sisi saudara dan saudari Palestina dalam segala situasi," kata Erdogan.

Sementara itu, Menteri luar negeri Turki pada Jumat waktu setempat mendesak pemerintah Israel untuk mengakhiri kebijakan "agresif dan provokatif" terhadap Palestina.

Selain itu, ada sekitar 300 orang berdemonstrasi pada hari Sabtu di luar konsulat Israel di Istanbul. Aksi itu untuk mendukung orang-orang Palestina di Yerusalem.

Indonesia

Indonesia juga turut mengecam tindakan keji Israel. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam aksi kekerasan polisi Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Jokowi menilai aksi kekerasan dan penggusuran terhadap warga Palestina tersebut tak boleh diabaikan.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi melalui akun Twitter-nya, Senin (10/5/2021). Jokowi menuliskan pernyataannya dalam bahasa Inggris.

"Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan," kata Jokowi yang diterjemahkan dari bahasa Inggris.

Jokowi mengatakan Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan tegas atas aksi kekerasan Israel tersebut. Dia memastikan Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina.

"Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel. Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina," tuturnya.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads