Polisi Prancis Tewas Saat Penggerebekan Narkoba, Publik Marah

Polisi Prancis Tewas Saat Penggerebekan Narkoba, Publik Marah

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 06 Mei 2021 17:40 WIB
Ilustrasi polisi Prancis
Ilustrasi polisi Prancis (Dok. AFP Photo)
Paris -

Para politikus Prancis dan serikat kepolisian setempat menyuarakan kemarahan atas kematian seorang polisi dalam penggerebekan narkoba di kota Avignon. Insiden ini memicu perdebatan kembali soal catatan Presiden Emmanuel Macron dalam memerangi kejahatan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (6/5/2021), Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, menuturkan bahwa polisi -- yang tidak disebut identitasnya -- itu meninggal pada Rabu (5/5) malam waktu setempat saat menyelidiki sebuah tempat di pusat Avignon, yang dikenal menjadi lokasi transaksi narkoba.

Setibanya di lokasi, sekitar pukul 18.30 waktu setempat, polisi itu melakukan pemeriksaan identitas terhadap orang-orang yang ada di lokasi tersebut. Sang polisi tidak memakai seragam saat melakukan operasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiba-tiba, menurut sumber kepolisian setempat kepada AFP, seorang pria melepas tembakan di lokasi tersebut. Pria itu melepas tembakan 'beberapa kali' ke arah sang polisi. Polisi lainnya yang ada di lokasi membalas tembakan pria itu, namun gagal menangkapnya dan dia kabur dengan otoped scooter.

Darmanin menyatakan bahwa polisi lainnya dan petugas darurat berupaya keras menyelamatkan nyawa polisi itu, namun tidak berhasil. Dia menyebut kematian polisi itu sebagai 'tragedi mengerikan'.

ADVERTISEMENT

Disebutkan otoritas setempat bahwa polisi yang tewas itu berusia 36 tahun dan merupakan ayah dari dua anak.

Kematian polisi di Avignon ini membuat terkejut kalangan polisi Prancis, yang selama berbulan-bulan memperingatkan bahwa tindak kekerasan terkait narkoba yang sejak lama menyelimuti Marseille telah menyebar ke kota-kota lainnya, termasuk Avignon, Montpellier dan Perpignan. Marseille selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan mariyuana dan kokain lintas-Mediterania.

Seorang pejabat serikat kepolisian Prancis menyatakan bahwa para polisi yang terlibat dalam operasi pada Rabu (5/5) waktu setempat, mengenakan pakaian preman namun memakai ban lengan polisi.

Saat mengunjungi lokasi kejadian, Darmanin memuji polisi yang tewas sebagai 'tentara' dan menyebut polisi itu 'meninggal sebagai pahlawan' dalam apa yang disebutnya sebagai 'perang' melawan pengedar narkoba.

Jajak pendapat menunjukkan tindak kriminal menjadi salah satu kekhawatiran besar pemilih Prancis menjelang pemilihan presiden (pilpres) tahun depan, di mana Macron akan mencalonkan dirinya untuk periode kedua.

Serikat Kepolisian Prancis mengeluhkan bahwa negara tidak melakukan tindakan yang cukup untuk melindungi mereka dalam peperangan melawan sindikat narkoba dan Islamis radikal. "Hari ini kita harus mengakui bahwa negara tidak lagi melindungi para polisinya," tutur perwakilan aliansi serikat polisi Prancis, Frederic Lagache, kepada AFP.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads